Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki: Macet karena Kita Kurang Petugas Dishub

Kompas.com - 22/07/2013, 15:01 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyadari bahwa Jakarta belum bebas dari kemacetan, apalagi pada malam hari. Menurutnya, hal tersebut karena kurangnya personel yang siaga mengurai titik-titik kemacetan.

Selama ini, Pemprov DKI Jakarta mengerahkan petugas dari Dinas Perhubungan untuk mengatur rekayasa lalu lintas. Namun, dinas ini kekurangan 800 orang.

"Kenapa malam selalu macet? Dishub itu kekurangan 800 lebih orang kalau mau bikin tiga shift. Mereka terlalu capek. Kalau (simpul-simpul kemacetan) ditungguin bisa diselesaikan, kalau ada petugas," ujar pria yang kerap disapa Ahok ini di Balaikota, Senin (22/7/2013).

Basuki melihat warga Jakarta selalu ingin pulang dari beraktivitas dan tiba di rumah dengan lebih cepat. Namun, hasilnya malah terkunci, terjebak di kemacetan. Menurutnya, hal ini lantaran tidak adanya petugas.

Ia mencontohkan di daerah Ekor Kuning. Menurutnya, sejak ia kecil, daerah tersebut selalu macet. Hal itu disebabkan jam pulang dan tak ada petugas.

"Begitu saya jadi Wagub, ada petugas yang nungguin, lewat tuh," cetus dia.

Sayangnya, kata Basuki, pembukaan pegawai baru Dishub sementara ini belum dibuka karena memang belum saatnya. Sementara jika ingin menarik personel dari Satpol PP, di sana pun kekurangan orang.

"Kita ganti baju Satpol PP jadi Dishub, Satpol PP kekurangan orang mau bersihkan PKL," kata dia.

Untuk masalah ini, Basuki mengatakan tidak ada pilihan lain selain menunggu dibukanya penerimaan PNS. Salah satu alternatif mengurangi kemacetan Ibu Kota adalah dengan penambahan bus transjakarta. Rencananya, secara total Pemprov akan menambah hingga 694 unit.

"Kita beli ratusan, sekitar November-Desember baru dikirim. Busway harus cukup. Kalau dia cukup, jalanan lain macet, dia enggak macet," imbuh Basuki.

Sementara itu, terkait proyek monorel, Basuki memperkirakan akan berkontribusi terhadap kemacetan, seperti pembuatan gorong-gorong dan jalan kereta api.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ribuan Polisi Amankan Aksi May Day, Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi May Day, Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Megapolitan
Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi 'May Day'

Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi "May Day"

Megapolitan
Massa Aksi 'May Day' Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Massa Aksi "May Day" Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com