Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dishub DKI: Penertiban Tanah Abang Tak Terkait Lebaran

Kompas.com - 23/07/2013, 16:41 WIB
Andy Riza Hidayat

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —Penataan lalu lintas dan penertiban pedagang kaki lima (PKL) di Tanah Abang Jakarta Pusat tidak mengenal waktu. Bukan karena waktu puasa dan menjelang Lebaran aparat gabungan menertibkan pedagang di badan jalan. Penertiban itu dilakukan untuk menjaga aset nasional, bahkan internasional, agar kelancaran lalu lintas kendaraan tidak terganggu.

"Tanah Abang itu obyek vital yang harus dijaga. Kepentingan umum di atas segala-galanya. Penataan lalu lintas dan penertiban pedagang kaki lima tidak mengenal waktu. Penertiban ini tidak ada kaitannya dengan puasa dan Lebaran, tetapi karena ada kepentingan umum yang terganggu di sana," kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Udar Pristono, Selasa (23/7/2013), di Jakarta.

Keberadaan PKL yang menggunakan badan jalan melanggar Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum, dan Perda Nomor 12 Tahun 2007 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan.

"Ancaman hukumannya penjara selama enam bulan. Jadi sudah jelas, apakah harus menunggu waktu lagi. Siapa yang mengokupasi jalan ditertibkan," kata Pristono.

Mulai Selasa (23/7/2013), tim gabungan di bawah koordinasi Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta mengubah arus lalu lintas tahap kedua. Pada tahap ini, arus lalu lintas tidak saja diarahkan ke Jalan Kebon Jati lalu berputar arah ke Jalan KH Mas Mansyur lagi. Namun, jalan diarahkan memutar lebih jauh ke Jalan Jati Bunder melewati Pasar Blok G dan kembali lagi ke Jalan KH Mas Mansyur.

Penertiban ini yang kemudian dikecam sejumlah pedagang. Taufik, warga RW 07 Kelurahan Tanah Abang, meminta agar penertiban bisa ditunda sampai Lebaran usai. Sebab, saat ini pedagang sedang ramai-ramainya berjualan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com