Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Blok A Kembali Dikelola Pemprov, "Pasti Ada Deal"

Kompas.com - 24/07/2013, 08:50 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat kebijakan publik, Agus Pambagyo, mengapresiasi positif kembalinya Blok A Pasar Tanah Abang dari PT Primanaya Djan Internasional ke PD Pasar Jaya. Namun, ia yakin pasti ada "deal" dalam proses tersebut.

"Pasti ada deal. Soal ada apa di belakang semua itu menarik, kenapa bisa begitu?" ujarnya saat di hubungi Kompas.com, Selasa (23/7/2013).

Agus mengungkapkan, sengketa Blok A antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan perusahaan milik Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz itu telah berlangsung lama dan prosesnya pun berlangsung alot di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, tetapi tiba-tiba di era pemerintahan Jokowi-Basuki, Djan Faridz melunak.

Meski situasi tersebut penuh tanda tanya, Agus menduga bukan tak mungkin politisi PDI-Perjuangan itu "menukar" proyek ke Djan dengan nilai investasi yang lebih besar. "Misalnya, Tanah Abang kan dikasih, lalu mereka (Djan Faridz) bilang, saya ambil reklamasi pantai utara atau ganti bikin Giant Sea Wall atau bangun apartemen terpadu saja deh, yang semua itu nilai investasinya jauh lebih besar," lanjut Agus.

Agus berharap, proses pengembalian Blok A Pasar Tanah Abang tersebut dibuka kepada publik, bukan hanya proses proseduralnya, melainkan juga proses komunikasinya dengan Djan Faridz.

Pelajaran berharga

Anggota Komisi A DPRD DKI Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, William Yani, pun salut atas hasil komunikasi yang dilakukan Jokowi dengan Djan. Meski demikian, ia menyarankan agar Jokowi melakukan verifikasi lagi proses renegosiasi itu agar Pemprov DKI tak merugi di waktu depan.

"Cek dulu, pengembaliannya kayak apa? Itu perusahaan berutang atau tidak. Lalu pedagang Blok A itu setelah dikelola DKI lagi, bayarnya ke mana, apa masih ke perusahaan sampai kontraknya habis atau langsung dialihkan ke Pemprov," ujarnya.

Dan yang paling penting, lanjut William, sesuai dengan keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Timur, PT PDI harus segera melunaskan uang sebesar Rp 8,2 miliar kepada Pemprov DKI sebagai ganti rugi pengelolaan Blok A yang teralihkan selama ini.

William menegaskan, ini pengalaman berharga bagi Pemprov DKI untuk melakukan kerja sama dengan pihak swasta. "Istilahnya, jangan sampai kejadian ini lagi kita dikadalin pihak swasta," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Jokowi membenarkan Pemprov DKI Jakarta tengah memproses pengembalian Blok A, Pasar Tanah Abang, dari PT Primanaya Djan Internasional kepada PD Pasar Jaya. Proses pengembalian hak pengelolaan itu hingga saat ini, kata Jokowi, masih terus dilaksanakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Massa Aksi 'May Day' Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Massa Aksi "May Day" Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com