Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebaran di Tempat Kerja, Rasanya Sama Saja...

Kompas.com - 08/08/2013, 15:10 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bagi para petugas pemadam kebakaran, merayakan hari raya Idul Fitri di tempat kerja sudah menjadi kebiasaan setiap tahun. Setiap kali Lebaran, mereka juga menyantap opor dan ketupat, rasanya sama saja dengan ber-Lebaran di rumah.

Di tengah suasana silaturahim di hari pertama Idul Fitri 1434Hijriah, Kamis (8/8/2013), Priyo sibuk bekerja. Handy talkie atau HT di tangan, perangkat komunikasi udara di meja kerjanya, sebuah telepon meja, dan sebuah telepon seluler menjadi teman setia pria yang bertugas di bagian penghubung pemadam kebakaran Jakarta Timur.

Posisi tugas yang diemban pria bernama lengkap Priyo Kaneko Putro (30) itu cukup vital. Dia adalah petugas yang pertama kali mendapat laporan terjadinya kebakaran di Jakarta Timur. Ia pula yang bertugas menyampaikannya kepada seluruh personel pemadam kebakaran yang ada tentang laporan kebakaran itu.

Kesiapannya menjadi kunci kecepatan penanggulangan bencana kebakaran yang menimpa warga. Semua itu dijalaninya dengan dedikasi tinggi, termasuk di waktu libur hari raya. Sepuluh tahun sudah Priyo tidak libur di hari Lebaran.

Beberapa waktu lalu Gubernur DKI Joko Widodo atau biasa disapa Jokowi memberikan instruksi kepada seluruh petugas pemadam kebakaran untuk tetap siaga di hari Lebaran. Bagi Priyo dan puluhan petugas lain di markas pemadam kebakaran tersebut, bekerja di waktu libur hari raya adalah hal biasa, sudah menjadi kewajiban mereka selama bertahun-tahun.

"Jadi memang karena panggilan tugas, bukan karena perintah Jokowi," ujarnya saat berbincang dengan Kompas.com di ruang kerjanya, Kamis siang

Tepat pukul 09.00, pria asal Purworejo, Jawa Tengah, tersebut datang ke kantornya. Hanya beberapa menit setelah Shalat Id, Priyo mengucapkan selamat hari raya Idul Fitri kepada anak dan istrinya. Setelah itu, ia kembali berkutat dengan laporan kebakaran warga.

"Tadi memang benar-benar berangkat setelah Shalat Id. Ya, enggak perlu lama-lama lah. Keluarga juga ngerti ini panggilan pekerjaan kita," ujarnya.

Sepuluh tahun sudah Priyo mengemban tugasnya sebagai salah satu bagian di pemadam kebakaran. Selama itulah ia tak pernah libur di hari raya. Meski harus melewatkan momen berharga dengan orang-orang tercinta, Priyo selalu mendapat dukungan dari keluarganya. Momen bersama keluarga saat Lebaran digantikan saat Priyo libur sesuai dengan jadwal piketnya.

"Kan di (lantai) bawah ada opor, ketupat, sama saja. Yang beda kita makan sama siapa, itu saja," ujarnya sambil sesekali berkomunikasi dengan HT-nya.

Tak ada perintah, tak ada instruksi, seluruh pekerjaannya ini adalah panggilan baginya. Melaporkan titik api secepatnya, memadamkan api sesegera mungkin, serta pulang apa adanya, kata Priyo, menjadi tanggung jawab orang-orang sepertinya.

"Kepada 641, tim 541 mengucapkan hari raya Idul Fitri 1434 Hijriah mohon maaf lahir dan batin ganti," ujarnya kepada rekan di seberang HT. Selamat bertugas, Pak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com