Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penertiban PKL Jakarta Tidak Akan Pakai Pentungan

Kompas.com - 10/08/2013, 23:26 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 250 personel Satpol PP dari Pemkot Jakarta Pusat dan Pemprov DKI Jakarta, akan menata PKL di jalanan Pasar Tanah Abang, Minggu (11/8/2013) mulai pukul 07.00 WIB.

Untuk langkah awal, Satpol PP akan melakukan tindakan persuasif, serta tidak akan mengeluarkan pentungan dan tameng.

"Pertama, kami melakukan pendekatan dengan para PKL. Kalau perlu, kami juga akan membantu memindahkan barang dagangan PKL ke Pasar Blok G Tanah Abang," kata Kasatpol PP DKI Jakarta Kukuh Hadi Santoso saat dihubungi Warta Kota (Tribun Network), Sabtu (10/8/2013).

Kukuh menjelaskan, penataan PKL akan dipimpin langsung Wali Kota Jakarta Pusat Syaifullah.

Petugas Satpol PP akan dibantu aparat Polsek Tanah Abang, yang akan menurunkan sekitar 100 personel, dan 50 anggota TNI. Sedangkan Dishub memberi bantuan sekitar 50 personel.

"Saya, dari pihak Satpol PP, hanya mem-back up. Kami koordinasi juga dengan Polda dan TNI. Penataan di bawah koordinasi Wali Kota Jakpus. Saya minta relokasi besok disebut dengan penataan, bukan penertiban. Karena, di Blok G besok para PKL akan ditata titik-titik los tempat mereka bakal jualan oleh Dinas UMKM," papar Kukuh.

Kukuh yakin kemacetan di Pasar Tanah Abang akan teratasi, jika para PKL mau direlokasi ke Pasar Blok G.

Dengan arus lalu lintas yang sudah tidak macet, maka konsumen akan datang ke Pasar Blok G untuk membeli barang dagangan para PKL yang direlokasi.

"Soalnya, Tanah Abang pusat perbelanjaan yang sudah terkenal di Asia Tenggara. Jadi, otomatis konsumen akan datang ke Pasar Blok G," tuturnya. (Bintang Pradewo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com