"Kalau di jalan banyak yang mintain, kalau di sini (Pasar Blok G), siapa yang mau minta? Langkahi dulu gue, panglima perang Betawi," ujar Bang Ucu saat ditemui di Rumah Potong Hewan (RPH) Gedung Blok G Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (11/8/2013).
Saat ditanya oknum yang melakukan pemerasan selama ini, Ucu mengatakan tidak mengetahui secara pasti. Namun menurutnya, jika dia mengetahui, orang itu tidak akan selamat.
"Ya ada cecunguk-cecunguk yang suruh (PKL berjualan di jalan). Kalau gue tahu udah gue sikat," ujarnya.
Ucu bercerita, PKL Tanah Abang mulai tidak tertib setelah ia pergi ke Bogor dan meninggalkan kawasan tersebut sekitar 2004. Menurutnya, sejak dulu sebenarnya dia tidak setuju dengan PKL yang berjualan di pinggir jalan.
"Saya dari dulu yang bantuin (Pemerintah Provinsi DKI). Saya yang kasih ultimatum ke PKL, mereka ngerti. Setelah saya ke Bogor, (PKL) pada bandel lagi," ungkap Bang Ucu.
"Saya di Bogor hanya untuk iktikaf doang karena ini (menunjuk dirinya sendiri) manusia paling zalim di Jakarta, jadi mau tobat," tambahnya.
Sementara itu, Pemprov DKI sendiri membongkar lapak-lapak PKL di kawasan Tanah Abang pada Minggu ini mulai sekitar pukul 08.00. Pembongkaran dilakukan oleh tim berisi 705 personel, yang terdiri dari unsur Satpol PP, Dinas Perhubungan, Dinas Pemadam Kebakaran, Polri, dan TNI.
PKL yang berjualan di tempat semula setelah pembongkaran ini akan dipidanakan, terhitung mulai Senin (12/8/2013).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.