Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/08/2013, 06:56 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Penataan kawasan Blok G, Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tergolong cepat, efektif, dan efisien. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo hanya membutuhkan satu bulan untuk melakukan sosialisasi awal hingga merapikan Blok G.

Jokowi berbenah banyak hal di Blok G, mulai dari perbaikan tempat usaha yang telah ditinggal bertahun-tahun, perbaikan saluran air yang mampet, hingga pembangunan tangga langsung dan gerbang utama Blok G. Lantas, berapa ongkos yang dikeluarkan Pemprov DKI untuk memperbaiki itu semua?

Bisik-bisik antara tokoh dan pedagang di Pasar Tanah Abang, biaya renovasi Blok G yang berdiri di kawasan perdagangan terbesar di Indonesia tersebut mencapai Rp 2 miliar. Namun, Jokowi mengaku tidak tahu.

"Ndak tahu ya, tanyakan ke sudin-sudin dan PD Pasar Jaya. Mereka yang ngurus," ujar Jokowi di Balaikota, Jakarta, Selasa (13/8/2013).

Jokowi menjelaskan, terdapat tiga sumber pendanaan renovasi, yakni PD Pasar Jaya sebagai pengelola, suku dinas terkait, dan pihak investor luar. Pembangunan gerbang utama, tangga langsung, dan renovasi 1.100 tempat usaha menggunakan dana PD Pasar Jaya.

Pengecatan pagar dan jembatan penyeberangan menggunakan dana dari Suku Dinas Kebersihan Jakarta Pusat, perbaikan saluran air menggunakan dana dari Suku Dinas Pekerjaan Umum Jakarta Pusat, dan pembangunan taman menggunakan dana dari Suku Dinas Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Pusat.

Sementara pembangunan jembatan penghubung yang direncanakan dibangun antara Blok G dan Blok F menggunakan anggaran pihak investor. Apakah seluruh renovasi tersebut mencapai miliaran rupiah? "Ya ndak toh, wong cuma ngecat gitu kan dua tiga kaleng. Masak ngecat hitam putih saja miliar-miliar," lanjut politisi PDI Perjuangan itu.

PD Pasar Jaya pakai dana darurat

Direktur Umum PD Pasar Jaya, Djangga Lubis, tak kunjung menjawab pertanyaan wartawan terkait besaran dana yang telah dikeluarkan untuk mempercantik Blok G. Hubungan melalui telepon selulernya tak kunjung tersambung.

Kepala Humas PD Pasar Jaya, Agus Lamun, mengaku tak mengetahui persis berapa dana yang dianggarkan untuk merenovasi Blok G. "Belum bisa diprediksi, karena dana ini tergolong dana darurat. Segala sesuatu diminta cepat. Kecuali nanti jika 100 persen sudah rampung, bisa kita ketahui berapa yang dikeluarkan," ujarnya.

Pembangunan jembatan penghubung Blok G dengan Blok F, kata Agus, kini tengah memasuki tahap lelang. Sedangkan pembangunan gerbang dan tangga diprediksi rampung bulan ini, minimal dua minggu lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Jaksel Diminta Tindak Tegas Dua Restoran di Melawai yang Dianggap Sebabkan Kegaduhan

Pemkot Jaksel Diminta Tindak Tegas Dua Restoran di Melawai yang Dianggap Sebabkan Kegaduhan

Megapolitan
Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan di Sejumlah Jalan Jaksel Imbas Pembangunan Drainase

Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan di Sejumlah Jalan Jaksel Imbas Pembangunan Drainase

Megapolitan
Pemkot Jaksel Sidak Dua Restoran di Melawai yang Dikeluhkan Warga Sebabkan Parkir Liar

Pemkot Jaksel Sidak Dua Restoran di Melawai yang Dikeluhkan Warga Sebabkan Parkir Liar

Megapolitan
Senangnya Laim, Tak Perlu Lagi Timba Air 40 Liter di Sumur Tua Hutan Setiap Hari

Senangnya Laim, Tak Perlu Lagi Timba Air 40 Liter di Sumur Tua Hutan Setiap Hari

Megapolitan
Kesaksian Jemaat soal Perselisihan Penggunaan Gereja di Cawang yang Berujung Bentrok

Kesaksian Jemaat soal Perselisihan Penggunaan Gereja di Cawang yang Berujung Bentrok

Megapolitan
Terkait PPDB di Jakarta, Disdik DKI Diminta Evaluasi Kuota dan Jangkauan Jalur Zonasi

Terkait PPDB di Jakarta, Disdik DKI Diminta Evaluasi Kuota dan Jangkauan Jalur Zonasi

Megapolitan
PPDB 'Online' Diklaim Efektif Cegah Adanya 'Siswa Titipan'

PPDB "Online" Diklaim Efektif Cegah Adanya "Siswa Titipan"

Megapolitan
Putusan Bawaslu: Dharma Pongrekun-Kun Wardana Boleh Perbaiki Berkas Pencalonan Pilkada Jakarta

Putusan Bawaslu: Dharma Pongrekun-Kun Wardana Boleh Perbaiki Berkas Pencalonan Pilkada Jakarta

Megapolitan
Polisi Identifikasi Provokator Pembakar Panggung Konser Lentera Festival Tangerang

Polisi Identifikasi Provokator Pembakar Panggung Konser Lentera Festival Tangerang

Megapolitan
Kapolres Depok Bakal Razia Ponsel Anggotanya demi Cegah Judi Online

Kapolres Depok Bakal Razia Ponsel Anggotanya demi Cegah Judi Online

Megapolitan
Warga Melawai Keluhkan Kegaduhan Aktivitas Restoran dan Parkir Liar di Sekitar Permukiman

Warga Melawai Keluhkan Kegaduhan Aktivitas Restoran dan Parkir Liar di Sekitar Permukiman

Megapolitan
Tak Perlu Lagi ke Sumur Tua, Warga Desa Lermatang Akhirnya Bisa Merasakan Air Bersih Bantuan Kemensos

Tak Perlu Lagi ke Sumur Tua, Warga Desa Lermatang Akhirnya Bisa Merasakan Air Bersih Bantuan Kemensos

Megapolitan
Aksi Teatrikal Demo Tolak Tapera Aliansi BEM Bogor, Tampilkan Karikatur Jokowi dan Tabur Bunga

Aksi Teatrikal Demo Tolak Tapera Aliansi BEM Bogor, Tampilkan Karikatur Jokowi dan Tabur Bunga

Megapolitan
Aksi Dina Ukur Jarak Rumah ke SMA Depok Pakai Meteran, Terpaut 120 Meter tapi Anaknya Tak Lolos PPDB

Aksi Dina Ukur Jarak Rumah ke SMA Depok Pakai Meteran, Terpaut 120 Meter tapi Anaknya Tak Lolos PPDB

Megapolitan
PPDB Jalur Zonasi, Ketua Posko Wilayah 2 Jaksel: Calon Siswa Minimal Harus Tinggal 1 Tahun

PPDB Jalur Zonasi, Ketua Posko Wilayah 2 Jaksel: Calon Siswa Minimal Harus Tinggal 1 Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com