JAKARTA, KOMPAS.com - Tak ada lagi timpukan batu kepada petugas Satpol PP saat penertiban pedagang kaki lima (PKL) di Pasar Gembrong, Jakarta Timur. Pedagang pun merasa senang dengan penertiban tanpa kekerasan.
Nizar Zarkasih (56), pedagang boneka di pasar itu mengaku senang masih diberi kesempatan berdagang di trotoar Jalan Basuki Rahmat. Dia pun menyambut baik petugas Satpol PP yang tidak mengangkut lapak-lapak milik PKL.
"Saya senang, banyak-banyak terima kasih masih diberi kesempatan di sini. Sangat senang juga karena tidak ada kerusuhan antarar pedagang dan petugas. Semua Bisa saling bercakap-cakap," kata Nizar kepada Kompas.com di Pasar Gembrong, Rabu (14/8/2013).
Nizar mengaku siap mengikuti peraturan, dan bersedia pindah ke lokasi binaan PKL. Hanya saja, dia berharap lokasi untuk PKL berdagang itu tidak jauh dari Pasar Gembrong.
"Ingin lokasi yang strategis karena kalau jauh enggak bakal ada yang pindah. Biar mau ditembak mati juga enggak bakal pindah," ujar Nizar.
Kemal (26), pedagang karpet, juga bersyukur karena lapaknya tidak titertibkan oleh petugas. "Ya, kalau kita di sini (atas trotoar) enggak ditertibin, bagus. Soalnya enggak bikin macet juga kita. Kalau ada tempat relokasi, ya mau sih juga dipindahin. Kalau tempat itu sudah jadi kita siap-siap pindah ajalah," kata Kemal.
Kasatpol PP DKI Jakarta Kukuh Hadi Santoso mengatakan masih memberikan keringanan bagi PKL Pasar Gembrong yang berjualan di atas trotoar. Hal tersebut karena lokasi binaan untuk para pedagang belum siap.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.