Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKL Pasar Gembrong Senang Penertiban Tak Rusuh

Kompas.com - 14/08/2013, 12:09 WIB
Rahmat Patutie

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Tak ada lagi timpukan batu kepada petugas Satpol PP saat penertiban pedagang kaki lima (PKL) di Pasar Gembrong, Jakarta Timur. Pedagang pun merasa senang dengan penertiban tanpa kekerasan.

Nizar Zarkasih (56), pedagang boneka di pasar itu mengaku senang masih diberi kesempatan berdagang di trotoar Jalan Basuki Rahmat. Dia pun menyambut baik petugas Satpol PP yang tidak mengangkut lapak-lapak milik PKL.

"Saya senang, banyak-banyak terima kasih masih diberi kesempatan di sini. Sangat senang juga karena tidak ada kerusuhan antarar pedagang dan petugas. Semua Bisa saling bercakap-cakap," kata Nizar kepada Kompas.com di Pasar Gembrong, Rabu (14/8/2013).

Nizar mengaku siap mengikuti peraturan, dan bersedia pindah ke lokasi binaan PKL. Hanya saja, dia berharap lokasi untuk PKL berdagang itu tidak jauh dari Pasar Gembrong.

"Ingin lokasi yang strategis karena kalau jauh enggak bakal ada yang pindah. Biar mau ditembak mati juga enggak bakal pindah," ujar Nizar.

Kemal (26), pedagang karpet, juga bersyukur karena lapaknya tidak titertibkan oleh petugas. "Ya, kalau kita di sini (atas trotoar) enggak ditertibin, bagus. Soalnya enggak bikin macet juga kita. Kalau ada tempat relokasi, ya mau sih juga dipindahin. Kalau tempat itu sudah jadi kita siap-siap pindah ajalah," kata Kemal.

Kasatpol PP DKI Jakarta Kukuh Hadi Santoso mengatakan masih memberikan keringanan bagi PKL Pasar Gembrong yang berjualan di atas trotoar.  Hal tersebut karena lokasi binaan untuk para pedagang belum siap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com