Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki: Kita Tidak Akan Pindahkan Lurah Lenteng Agung

Kompas.com - 28/08/2013, 13:13 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan tidak akan memindahkan Lurah Lenteng Agung Susan Jasmine Zulkifli hanya karena persoalan didemo oleh warganya. Dia mengatakan, jabatan seseorang tidak ditentukan oleh demo, tetapi kinerjanya.

"Kita tidak akan pernah pindahkan orang karena desakan demo orang," kata Basuki saat ditemui dalam acara Rakor Penanggulangan HIV Aids di DKI Jakarta, di Gedung LPMJ, Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (28/8/2013).

Menurut Basuki, menentukan jabatan seseorang tidaklah berdasarkan desakan demonstrasi ataupun masalah primodialisme. Kata dia, penempatan seseorang pada posisi tertentu didasarkan pada kinerja meritokrasi orang tersebut.

Meritokrasi dapat diartikan sebagai suatu bentuk sistem masyarakat yang memberikan tempat kepada mereka yang berprestasi untuk duduk sebagai pemimpin.

Basuki menyakini, meski demo dilakukan warga terhadap Lurah Lenteng Agung, hal itu tidak akan mengganggu kinerja lurah tersebut. Menurutnya, perbuatan warga sekitar melakukan hal itu sudah merupakan perbuatan yang tidak benar.

"Enggak bisa. Dia mau demo terus enggak betul dong. Kalau kita ngalah gimana? Nah, sekarang kita mau mengalah?" ujar Basuki.

Selain itu, suami Veronica Tan ini memberikan contoh masalah perbedaan seperti tokoh di Amerika Serikat, Martin Luther King Jr, yang memperjuangkan penghapusan diskriminasi rasial di Amerika Serikat. Martin Luther King, menurutnya, sudah menyuarakan hal tersebut sejak 50 tahun silam.

"Martin Luther King sudah teriak 50 tahun lalu. Dia bilang 'saya punya mimpi keempat anak saya nanti bukan ditentukan karena warna kulit. Jadi karena apa? Karena karakter moral'," ujar Basuki.

Untuk itu, mantan Bupati Belitung Timur ini menegaskan tidak ada alasan bagi warga di sana untuk melakukan demo terhadap lurahnya sendiri. "Di mana ada alasan demo? Kita tangkap kalau tidak ada izin. Itu kan dia enggak ada urusan," tandas Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com