Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakarta Beda dari Kota Detroit

Kompas.com - 28/08/2013, 15:11 WIB
Andy Riza Hidayat

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Komentar mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo tentang  kebangkrutan kota Detroit, Amerika Serikat, menuai tanggapan. Fauzi mengingatkan agar Jakarta jangan sampai mengalami kebangkrutan seperti kota itu.

Ahli hidrologi Universitas Indonesia, Firdaus Ali, menilai komentar itu tidak tepat karena Jakarta berbeda karakter dari Detroit. "Kota Detroit adalah kota industri. Dalam kurun 12 tahun terakhir, industri otomotif di sana mengalami kemunduran luar biasa karena kalah bersaing dengan industri otomotif Jepang, Korea, dan Eropa, sementara Jakarta itu kota jasa dan dagang," kata Firdaus Ali, yang 11 tahun tinggal di Amerika Serikat, Rabu (28/8/2013).

Ia mengatakan, dampak dari kemunduran industri otomotif di sana membuat pendapatan utama kota itu dari sektor pajak menurun tajam. Bersamaan dengan itu, terjadi proses migrasi pembayar pajak yang tinggi keluar dari kota Detroit. Mereka hengkang karena ingin mencari peluang di kota lain.

Firdaus yang juga mempelajari strategi pengembangan kota di AS itu berpendapat, pemerintah kota di AS bebas mengeluarkan obligasi atau surat utang tanpa kendali pemerintah federal. Sementara di Indonesia, hal itu tidak bisa dilakukan karena jika ingin berutang ke luar negeri, pemerintah daerah harus meminta izin pemerintah pusat.

Selain kewenangan pengelolaan kota yang berbeda, fungsi, struktur kota, dan sistem pemerintahan juga berbeda. Kota Detroit pun bukan ibu kota negara, melainkan sebuah kota di negara bagian Michigan. "Jadi saya bingung dengan pernyataan Pak Fauzi," kata Firdaus.

Hari ini, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyampaikan bahwa nasib Jakarta tidak akan seperti Detroit. Menurut Jokowi, pengelolaan keuangan Jakarta sudah dihitung dengan cermat. "Saya biasa mengelola perusahaan. Artinya, dari sisi kemampuan keuangan sudah kita hitung. Berapa yang digunakan buat aparatur dan berapa buat pembangunan yang lainnya," kata Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com