JAKARTA, KOMPAS.com — Upaya Pemprov DKI melakukan penertiban terhadap pedagang kaki lima (PKL) terus digalakkan. Langkah tersebut telah dilakukan Pemprov DKI Jakarta di sejumlah lokasi, seperti Tanah Abang, Jakarta Pusat, dan Jatinegara, Jakarta Timur. Lantas seperti apa tanggapan PKL di Kebayoran Lama, yang disebut-sebut bakal menjadi "sasaran" Pemprov DKI selanjutnya?
"Iya saya sudah mendengar selentingan kabar bahwa kami akan direlokasi, tapi memang belum ada sosialisasi secara resmi," ujar Suheri, salah seorang PKL, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Senin (2/9/2013).
Menurut pria yang sudah berdagang buah sejak 15 tahun lalu ini, pihaknya setuju saja jika harus direlokasi. "Kalau rencananya relokasi pasti para pedagang setuju, pokoknya asal jangan main usir saja," lanjut bapak dua orang anak ini.
Senada dengan Suheri, salah seorang pedagang perkakas, Taslim, juga mengaku setuju dengan rencana Pemprov DKI. "Kalau memang ada rencananya, ya saya setuju saja. Mau gimana lagi? Toh untuk kepentingan bersama," ujar Taslim.
Taslim hanya berharap nantinya pemerintah memilihkan tempat untuk relokasi yang sesuai. "Pokoknya kalau bisa dapat tempat yang sama seperti ini, ramai sama harga sewanya jangan kemahalan," ucap pria yang bermukim di Cawang ini.
PKL yang terdapat di Kebayoran Lama sendiri umumnya sudah berdagang sejak tahun 90-an. Keberadaan mereka dituding sebagai penyebab kemacetan di kawasan tersebut. Kondisi tersebut diperparah oleh banyaknya angkutan umum yang menaikkan dan menurunkan penumpang di lokasi itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.