JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama terkejut mengetahui hasil survei Indonesia Network Election Survey (INES) yang menyebutkan gaya kepemimpinannya jauh lebih disenangi masyarakat daripada gaya kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.
Menurut dia, gaya kepemimpinannya yang ceplas-ceplos dan melawan semuanya justru menambah daftar musuh kepadanya. "Makanya, kan saya bilang survei itu susah. Caci maki saya juga banyak, hahaha...," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Jumat (6/9/2013).
Hasil INES boleh saja begitu. Namun, menurut mantan Bupati Belitung Timur itu, ia justru lebih menyenangi gaya kepemimpinan Jokowi yang tenang dan mempu menyelesaikan permasalahan-permasalahan selama ia menjadi gubernur dengan kepala dingin dan menjalin komunikasi.
Kendati demikian, apabila Basuki diimbau untuk meniru gaya kepemimpinan Jokowi, maupun sebaliknya, Basuki mengaku tidak bisa. Pasalnya, karakter seseorang telah melekat erat pada diri manusia itu sendiri. "Saya juga sekarang sudah lebih jinak setelah bareng Pak Jokowi, hehehe...," kata Basuki.
Direktur Executive INES Irwan Suhanto, Kamis (5/9/2013) kemarin, merilis hasil survei yang menyebut tingginya elektabilitas Jokowi lantaran pengaruh Basuki dalam menyelesaikan masalah.
Dari hasil survei itu, menurut INES, terlihat tanggapan masyarakat bahwa Basukilah yang menghadapi kelompok penolak penggurusan pedagang kaki lima (PKL), penggusuran Waduk Pluit, protes dari Komnas HAM, serta tuntutan buruh atas UMR DKI, bukan Jokowi.
INES melakukan survei pada 16 Agustus-30 Agustus 2013. Sampel yang diambil sebanyak 8.280 orang di 33 provinsi. Penarikan sampel menggunakan stratified random sampling dengan margin of error hanya 1,1 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.