Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki: "Masak" Pak Jokowi Cuma Jadi Wakil Presiden

Kompas.com - 09/09/2013, 19:01 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama kembali menyanjung pasangannya, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Setelah mendukung Jokowi untuk maju menjadi presiden RI, kini Basuki mengatakan kalau Jokowi tak pantas kalau hanya menjadi wakil presiden nantinya.

"Masak Pak Jokowi cuma jadi wakil presiden. Sayang kalau Pak Jokowi nomor 2. Surveinya tinggi, nomor satu dong, hehehe," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Senin (9/9/2013).

Menurut Basuki, kesuksesan dirinya sebagai Wakil Gubernur tak lepas dari campur tangan Jokowi. Basuki menjadikan Jokowi sebagai sosok pemimpin idolanya.

Mantan Bupati Belitung Timur itu mengatakan bahwa Jokowi selalu mengarahkan dan mengingatkannya dalam memimpin Ibu Kota. Selain itu, Jokowi dapat mengatur ritme kerja pegawai negeri sipil (PNS) dengan baik dan memimpin wakilnya dengan baik sehingga mau bekerja dengannya.

Menurut dia, definisi seorang pemimpin yang baik adalah pemimpin yang dapat meminta orang mengerjakan apa yang dia mau dan membuat orang yang diperintah menjadi merasa senang.

"Kalau pemimpin yang hebat, dia kan bisa memimpin wakilnya sampai merasa senang kerja kan. Itu baru pemimpin dong," kata Basuki.

Selain itu, Basuki juga berandai-andai, apabila nantinya Jokowi mencalonkan diri sebagai presiden dan berhasil menjadi presiden RI, akan banyak keuntungan yang diterima oleh DKI. Salah satunya, kemudahan realisasi program-program kerja sama Pemprov DKI dengan pemerintah pusat.

Saat ini, program-program unggulan DKI yang bekerja sama dengan pusat, antara lain, untuk megaproyek MRT, normalisasi Ciliwung, giant sea wall, JEDI, enam ruas tol dalam kota, dan sebagainya. Secara konstitusi, kata dia, semuanya harus siap apabila nantinya Jokowi maju dalam pertarungan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014.

Kendati demikian, selama hampir satu tahun memimpin Jakarta bersama Jokowi, menurutnya, Jokowi tak pernah berpikir untuk maju mencalonkan diri sebagai presiden dan tak pernah menjadi bahan pembicaraan.

"Nanti enggak ada yang membela saya lagi kalau saya salah ngomong," ujarnya sambil tertawa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com