Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Pencurian, CCTV Museum Nasional Tak Berfungsi

Kompas.com - 12/09/2013, 20:33 WIB
Zico Nurrashid Priharseno

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —
Ada yang janggal pada peristiwa hilangnya empat artefak emas yang tersimpan di Museum Nasional, di Jalan Merdeka Barat 12, Jakarta Pusat, Rabu (11/9/2013), sekitar pukul 09.00 WIB itu. Bagaimana tidak, seluruh kamera closed-circuit television (CCTV) yang berada di Museum Nasional sedang tak berfungsi.

"CCTV ada, tapi kebetulan pada saat itu lagi mati," ujar Intan Mardiana, Kepala Museum Nasional, saat memberikan keterangan di Museum Nasional, Kamis (12/6/2013).

Intan merinci lebih detail berapa jumlah CCTV yang berada di ruang Kasana, tempat penyimpanan keempat artefak yang terbuat dari emas, di lantai dua gedung lama Museum Nasional.

"Tiga sih lebih. Sekitar sepuluh di ruangan itu. Semuanya tidak berfungsi," jelasnya.

Intan menjelaskaan, terdapat 15 petugas keamanan yang berjaga di Museum Nasional setiap harinya. Petugas tersebut berjaga selama 24 jam yang terbagi dalam tiga shift. Pada ruang Kasana, tempat di mana disimpannya empat artefak yang hilang, setiap harinya dijaga oleh satu orang petugas.

Setiap harinya, sebelum berganti shift pada pukul 09.00, petugas keamanan juga harus membuat laporan pengecekan seluruh barang di wilayah yang ia jaga.

Empat artefak tersebut ditemukan hilang pada pukul 09.00. "Saat hilang belum ada pengunjung yang masuk. Kami juga bingung kenapa pencurinya tahu kalau CCTV-nya mati," pungkas Intan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com