Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Diminta Lebih Arif dan Bijaksana

Kompas.com - 03/10/2013, 07:20 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Basuki Tjahaja Purnama diminta lebih arif dan bijaksana mengungkapkan empatinya kepada warga korban kebakaran di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Pernyataan Basuki yang meminta korban untuk pulang kampung dianggap tidak pantas dikeluarkan oleh seorang Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Forum Komunikasi Tanah Merah Bersatu, Mohammad Huda, menilai, kata-kata pria yang akrab dengan sapaan Ahok itu sangat arogan. Dia menyebut Ahok tidak bisa menempatkan diri di depan warga yang tengah berduka lantaran kehilangan semua hartanya.

"Pernyataan Wagub yang dimuat di media sangat menyayat suasana kebatinan warga yang lagi tertimpa musibah. Statement itu sungguh sangat arogan," ujar Huda melalui pesan singkat yang diterima Kompas.com pada Kamis (3/10/2013).

Yang paling disayangkan, lanjut Huda, statement Ahok itu diberikan kepada warga yang sangat mendukung Jokowi-Ahok pada saat Pemilukada 2012 lalu. Dia menuding Ahok tak punya empati.

Seharusnya, lanjut Huda, sebagai Wakil Gubernur, Ahok mencarikan solusi bagi korban bencana di Kelapa Gading, terlepas dari persoalan status lahan yang ada. Dengan alasan ketersediaan akses pekerjaan di kampung halaman, dia tak setuju jika warga dipulangkan ke kampung halamannya.

"Seandainya musibah ini terjadi di keluarga dan dirinya (Ahok), bagaimana kalau kita usir saja, suruh pulang ke kampung halamannya di Bangka Belitung. Apa (Ahok) juga mau?" tegas Huda.

Ia berharap ke depan, pria yang berasal dari Partai Gerindra tersebut lebih arif dan bijaksana dalam mengeluarkan pernyataan. Tak hanya itu, ia mewanti-wanti agar Ahok membela rakyat, bukan pengusaha, pihak yang memiliki lahan.

Sebelumnya diberitakan, musibah kebakaran menghanguskan ratusan bangunan yang dihuni 1.325 keluarga di RT 07, 08, dan 09 RW 13, Kelurahan Kelapa Gading Barat, Selasa pagi. Api diduga berasal dari hubungan pendek arus listrik di rumah milik Sahwi (50) pukul 03.15 WIB.

Api kemudian membesar dan melalap ratusan bangunan dan padam sekitar pukul 07.30 WIB. Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, tanah itu bukan milik Pemprov DKI, melainkan milik swasta sehingga tidak ada yang bisa dilakukan pihaknya untuk memperbaiki rumah warga.

Melihat hal tersebut, Ahok pun menyarankan warga untuk pulang kampung. "Ya pasti sulit. Mungkin sebagian harus pulang kampung (atau) sebagian mau cari tempat sewa lagi. Sulit mau cari di Kelapa Gading," ujar Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com