"Kita lagi kaji. Kalau perlu, kita bikin untuk umum," kata Basuki di Balaikota DKI Jakarta, Rabu (9/10/2013).
Basuki mengatakan, transportasi umum yang dimakasud ialah menjadikan JLNT Antasari-Blok M hanya diperuntukan bagi kendaraan bus. Sebab, hanya transportasi massal dengan cara ekstrem seperti itulah yang dapat menguraikan kemacetan.
"Jadi, sebetulnya, teori jalan itu tidak pernah namanya jalan layang, mau tol, non-tol, bisa mengurai kemacetan itu tidak ada," ujar Basuki.
Sebab, lanjutnya, kondisi pertumbuhan kendaraan saat ini lebih cepat dan tidak sebanding dengan pembangunan jalan. Ia pun berpendapat pembangunan JLNT lain dalam kajiannya bisa saja diperuntukkan hanya bagi transportasi umum.
"Namanya ada pass ada bus lebih baik kita paksa orang kalau Anda mau nyaman, cepat sampai, ya naik bus," katanya.
Mengenai pengadaan bus, Basuki mengatakan, Pemprov DKI akan mendatangkan 600 unit bus tahun ini. Sebanyak 300 unit bus merupakan investasi swasta dan sisanya dibeli Pemprov DKI.
Tahun depan, Pemprov menargetkan mendatangkan 3.000 unit bus lagi. "Makanya, bus kita mesti beli dulu. Sekarang kita harap e-katalog bisa berhasil tahun ini. Kalau enggak ada e-katalog, ngadain bus susah," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.