Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Diusulkan Terapkan Moratorium PKL

Kompas.com - 09/10/2013, 16:52 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com —Pelaksana tugas Dinas Koperasi Usaha Kecil Mikro Menengah dan Perdagangan DKI Andi Baso M mengusulkan kepada Gubernur DKI Joko Widodo untuk menerbitkan peraturan daerah tentang moratorium atau pembatasan jumlah pedagang kaki lima di Jakarta. Menurutnya, moratorium itu mampu mengurangi kesemrawutan akibat PKL.

"Hari ini, saya minta ke Gubernur ada moratorium PKL. Istilahnya cut of death," ujar Andi kepada wartawan di Jakarta, Rabu (9/10/2013) siang.

Kompas.com/Kurnia Sari Aziza Kepala Dinas Perindustrian dan Energi DKI Andi Baso Mappapoleonro

Kepala Dinas Perindustrian dan Energi DKI itu mengatakan, pembatasan jumlah PKL itu harus dilakukan melalui peraturan daerah (perda) agar mempunyai kekuatan hukum. Skema perda soal moratorium itu, kata Andi, diawali dengan pendataan seluruh PKL di Jakarta berdasarkan jenis barang yang diperdagangkan. Setelah itu, data tersebut diserahkan ke masing-masing pemerintahan kota di Jakarta. Wali kota akan bertugas mengendalikan jumlah pertumbuhan PKL di wilayahnya masing-masing.

"Tanggung jawabnya biar diserahkan ke tiap wali kota. PKL di wilayah sekian, jangan ada penambahan lagi. Kalau nambah ada punishment. Sebaliknya, kalau berhasil, dikasih reward," ujarnya.

Ia mengatakan, database jumlah PKL di Jakarta juga dapat dicocokkan dengan pendapatan per kapita penduduk. Pendapatan per kapita itu diketahui berbanding lurus dengan tingkat konsumerisme. Dengan demikian, Pemprov DKI bisa mengetahui berapa sebenarnya jumlah ideal PKL di Ibu Kota.

"Apakah benar tingkat konsumerisme penduduk sesuai dengan jumlah PKL. Kalau ternyata kurang, ya ditambahlah, kalau lebih ya PKL dikendalikan jumlahnya. Tapi, saya kira terlalu banyak," ujarnya.

Andi mengatakan, Jokowi menyambut positif usul tersebut. Menurutnya, Jokowi pun menerapkan peraturan serupa ketika menjadi Wali Kota Solo. Ia berharap usulnya dapat segera terealisasi agar wajah Jakarta lebih manusiawi, tidak semrawut seperti yang terjadi saat ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

Megapolitan
Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Megapolitan
Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Megapolitan
Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Megapolitan
Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Megapolitan
Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Megapolitan
Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com