Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Kakek Nekat Bobol RS Pelni pada Siang Bolong

Kompas.com - 18/10/2013, 06:23 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Seorang kakek, Fredy David (70), nekat mencuri di RS Pelni, Petamburan, Jakarta Pusat, Selasa (15/10/2013) sekitar pukul 15.30 WIB. Kakek yang sebatang kara tinggal di Gang Enim, Sungai Bambu, Pulogadung, Jakarta Timur, ini berdalih butuh uang untuk hidup.

Fredy adalah pensiunan pelaut. Aksi pencurian ini pun sudah direncanakannya. Sebelum beraksi, sekitar pukul 13.00 WIB, dia terlebih dulu ke Pasar Pulogadung untuk membeli linggis. Berpindah dua kali angkot, dari Pulogadung melintasi Tanah Abang, Fredy langsung menuju RS Pelni.

Sekilas mengamati lokasi rumah sakit yang kebetulan memang sepi, Fredy menuju lantai dua dengan linggis yang dia sembunyikan di celana. Di lantai itu, dia mencongkel ruang sekretaris memakai linggis.

"Di sana dia tidak mendapati barang-barang berharga. Dia hanya menemukan dompet yang berisi tiga bros bunga," kata Komisaris Slamet, petugas kepolisian di Polsek Metro Palmerah, Kamis (17/10/2013). Meski ruangan itu sempat diobrak-abrik, Fredy hanya mendapatkan dompet itu di laci sekretaris.

Fredy pun beralih ke ruang sumber daya manusia (SDM) tak jauh dari ruang sekretaris. Lagi-lagi dia masuk dengan mencongkel pintu memakai linggis. "Di dalam ruang SDM itu dia mencongkel laci kerja milik karyawan RS Pelni bernama Jerri C menggunakan obeng. Di laci itu ia menemukan uang Rp 700.000 dan mengambilnya," kata Slamet.

Sesaat lega mendapatkan uang, Fredy tepergok pegawai rumah sakit bernama Haryono saat hendak meninggalkan ruang tersebut. "Pelaku kemudian diperiksa oleh petugas keamanan RS Pelni dan didapati uang sejumlah Rp 700.000 beserta linggis. Pihak keamanan kemudian melaporkan kasus ini ke Polsek Palmerah," kata Komisaris Slamet.

Untuk biaya hidup

Fredy dijerat dengan Pasal 363 KUHP. Ancaman hukuman pencurian itu maksimal 7 tahun penjara. Saat ditanya mengenai alasan mencuri, dia mengaku butuh uang untuk hidup. "Saya mencuri untuk beli makan. Anak saya cuma satu. Dia tinggal di Kupang (Nusa Tenggara Timur). Dia enggak pernah kirim uang ke saya sejak tiga bulan lalu," katanya.

Fredy mengaku, alasan dia beraksi di RS Pelni karena ia tahu karyawan rumah sakit itu sebagian besar libur saat hari raya Idul Adha. "Biasanya kalau hari Lebaran, karyawan RS Pelni memang libur," ungkapnya.

(Feryantohadi/Sanusi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com