Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Akan Copot Kasudin UMKM dan Stafnya

Kompas.com - 18/10/2013, 17:01 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengaku tidak mempersoalkan jika ada pegawai negeri sipil (PNS) yang bermain game di komputer, bahkan saat jam kerja sekalipun. Namun, tentu ada syaratnya.

Apa syarat yang dimaksud Jokowi? "Main game enggak apa-apa lah, tapi melayani harus cepat, lima menit jadi, kalau sampai tiga minggu ya gimana," ujarnya di Balaikota, Jakarta pada Jumat (18/10/2013) sore.

Sindiran Jokowi itu ditujukan bagi PNS Wali Kota Jakarta Timur yang terlihat bermain game di komputer saat Jokowi melakukan inspeksi mendadak (sidak) di kantor tersebut, Jumat siang.

Beruntung bagi PNS tersebut. Sebab, Jokowi tak menyadari kalau ada PNS yang tengah bermain saat sidak berlangsung. PNS yang bersangkutan buru-buru mematikan game-nya begitu mengetahui Jokowi secara mengejutkan ada di ruangannya. 

Di ruangan yang sama, Jokowi juga mendapati Kepala Suku Dinas Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Perdagangan Jakarta Timur, Johan Afandi, beserta stafnya tak berada di meja saat jam kerja. Jokowi yang kala itu berlaku layaknya masyarakat yang ingin mengurus izin pun marah.

Sebundel data yang dia pegang, dilempar ke salah satu meja pejabat itu hingga mengagetkan semua yang ada di ruangan. Tak hanya itu, tanpa berkomentar, dia melenggang keluar ruangan menuju mobilnya sambil membanting pintu mobilnya dengan wajah dingin.

Setelah sidak di Balaikota, Jokowi menegaskan akan mencopot Kasudin UMKM dan Perdagangan serta tiga orang stafnya. "Tak ganti semua," ujarnya.

Tak hanya itu, sang pimpinan, Wali Kota Jakarta Timur HR Krisdianto, tak luput dari evaluasinya. Jokowi mengakui, kecepatan pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) perlu digenjot lagi. Ia tidak habis pikir, untuk mengurus TDP (Tanda Daftar Perusahaan) dan SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan) membutuhkan waktu dua minggu.

"Jawabannya SOP-nya begitu Pak, ya jangan gitu dong. Kalau bisa satu jam dua jam kenapa tidak, kenapa mesti nunggu lama," lanjut Jokowi.

"Satu jam saja saya kira bisa. Itu kan warga datang. Ngisi formulirnya, bawa ke atas langsung ketik, enter, tanda tangan Kasudin, langsung berikan, ngapain lama-lama lagi," lanjut Jokowi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

Megapolitan
Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi 'Online' dan Bayar Utang

Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi "Online" dan Bayar Utang

Megapolitan
Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Megapolitan
Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Megapolitan
Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com