Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bersepeda 15 Menit, Jokowi "Ngos-ngosan"

Kompas.com - 01/11/2013, 09:09 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tampak kelelahan seusai mengayuh sepedanya dari rumah dinas di Menteng ke kantornya di Balaikota, Jumat (1/11/2013) pagi. Sesampainya di Balaikota, wajah Jokowi tampak pucat.

Jokowi yang ditemani Ketua komunitas Bike to Work Toto Sugito, Duta Besar Norwegia untuk Indonesia Stig Traavik, dan sekitar 20 pesepeda lainnya sampai ke Balaikota sekitar pukul 06.50 seusai bersepeda selama 15 menit. Begitu sampai, mereka langsung memarkirkan sepedanya dan duduk di tangga Balaikota. Jokowi tampak terengah-engah. Ia tak bicara banyak.

"Tadi ngebut, sampai 80 kilometer per jam," canda Jokowi.

Jokowi sempat enggan diwawancara wartawan selama sekitar 10 menit. Ia meminta waktu untuk menstabilkan napasnya dulu sebelum diwawancara. Selama itu, Jokowi hanya menanggapi pertanyaan wartawan dengan anggukan atau gelengan kepala.

Seusai mengatur napasnya, ia pun mengatakan kesannya terkait aktivitas bersepedanya bersama puluhan pesepeda lainnya. "Ini baru coba saja dari rumah ke tempat kerja. Memang enak kalau jam segini. Kalau sudah siangan pasti panas," ujar Jokowi.

Jokowi mengakui kondisi persepedaan di Jakarta masih jauh dari layak. Selain belum banyaknya jalur sepeda, Jakarta dianggapnya sebagai kota yang tidak ramah bagi pesepeda. Sebab, kerap kali pesepeda "kalah" dengan pengguna jalan yang lainnya, misalnya motor, mobil, ataupun angkutan kota.

Ketidakkondusifan suasana itu pun menyebabkan peminat sepeda di Jakarta menjadi minim. Jokowi mengaku dilema jika membangun jalur sepeda terlalu banyak. Ia khawatir jalur sepeda tersebut malah mangkrak.

"Maka dari itu, kita hitung-hitungan. Kalau dibangun jalur sepeda, siapa yang gunakan? Efektif atau enggak. Di KBT dan Melawai kan sudah ada, tapi nyatanya tidak efektif karena sedikit," ujarnya.

Kendati demikian, Jokowi mengatakan, Pemprov DKI tidak akan mengabaikan pesepeda di Ibu Kota. Pemprov DKI tetap akan membangun jalur sepeda dengan harapan jalur tersebut efektif dan mampu mengurangi kemacetan serta membuat warga sehat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Megapolitan
Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisir Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisir Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Megapolitan
Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Megapolitan
Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Megapolitan
Profesinya Kini Dilarang, Jukir Liar di Palmerah Minta Pemerintah Beri Pekerjaan yang Layak

Profesinya Kini Dilarang, Jukir Liar di Palmerah Minta Pemerintah Beri Pekerjaan yang Layak

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Lepas 8.000 Jemaah Haji dalam Dua Gelombang

Pemprov DKI Jakarta Lepas 8.000 Jemaah Haji dalam Dua Gelombang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Jangan Main Ditertibkan Saja, Dapur Orang Bagaimana?

Jukir Minimarket: Jangan Main Ditertibkan Saja, Dapur Orang Bagaimana?

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Turun Harga, Kini Dilelang Rp 700 Juta

Rubicon Mario Dandy Turun Harga, Kini Dilelang Rp 700 Juta

Megapolitan
Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor Ditembak Polisi karena Melawan Saat Ditangkap

Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor Ditembak Polisi karena Melawan Saat Ditangkap

Megapolitan
Warga Cilandak Tangkap Ular Sanca 4,5 Meter yang Bersembunyi di Saluran Air

Warga Cilandak Tangkap Ular Sanca 4,5 Meter yang Bersembunyi di Saluran Air

Megapolitan
Dijanjikan Diberi Pekerjaan Usai Ditertibkan, Jukir Minimarket: Jangan Sekadar Bicara, Buktikan!

Dijanjikan Diberi Pekerjaan Usai Ditertibkan, Jukir Minimarket: Jangan Sekadar Bicara, Buktikan!

Megapolitan
Soal Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Pengamat Pendidikan : Kegiatan 'Study Tour' Harus Dihapus

Soal Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Pengamat Pendidikan : Kegiatan "Study Tour" Harus Dihapus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com