Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelihara Kodok, Cara Jokowi Hilangkan Penat

Kompas.com - 18/11/2013, 15:35 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com— Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo punya cara unik untuk melepas kepenatan. Ia sengaja memelihara puluhan kodok di rumah dinasnya dan mendengarkan suaranya.

Kodok-kodok tersebut dipelihara di kolam ikan belakang rumah dinas Gubernur DKI, Jalan Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat. Kodok tersebut jenis bangkong, jumlahnya puluhan ekor, berwarna hijau dan hitam. Binatang amfibi itu tampak bertengger di pipa-pipa paralon yang dipasang di tepi kolam seluas sekitar 20 meter persegi.

"Supaya kalau malam ada suara kodok, kwang-kwong, kwang-kwong, kwang-kwong. Kan enak, jadinya fresh otaknya," ujar Jokowi saat ditemui di rumah dinasnya, Senin (18/11/2013) siang.

Kecintaannya pada suara kodok juga dilakukannya ketika dia masih menjadi Wali Kota Surakarta. Setiap pulang blusukan dari kampung-kampung, Jokowi selalu menyempatkan diri berdiri sejenak di tepi kolam ikannya sembari menikmati suara alam tersebut.

"Kan bosan, setiap hari hanya dengar sepeda motor, mobil, bus, bajaj. Kalau setiap malam pulang kan jadi segar pikiran," katanya.

Menurut Jokowi, ada sekitar 20 kodok di kolamnya. Ia berencana menambah binatang peliharaan itu agar suara yang dihasilkan semakin ramai. Ia telah mengutus staf rumah tangga demi mencari kodok serupa. "Nyuruh orang nyari, kita beli, masak saya cari sendiri," ujarnya.

Jokowi berencana menghadirkan suara alam tersebut di ruang terbuka hijau di Jakarta, antara lain di Waduk Pluit, Waduk Ria Rio, Waduk Tomang Barat, dan waduk-waduk lain. Ia mengatakan, waduk-waduk itu ditata untuk mengembalikan fungsinya sebagai tempat penampungan air sekaligus membentuk ekosistem yang sehat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Kantongi Identitas 3 Jukir Liar yang Getok Tarif Parkir Bus Rp 300.000 di Masjid Istiqlal

Polisi Kantongi Identitas 3 Jukir Liar yang Getok Tarif Parkir Bus Rp 300.000 di Masjid Istiqlal

Megapolitan
Pedagang Perabot Dibunuh Anaknya, Pelaku Emosi karena Tidak Terima Dimarahi

Pedagang Perabot Dibunuh Anaknya, Pelaku Emosi karena Tidak Terima Dimarahi

Megapolitan
Pembunuh Pedagang Perabot Sempat Kembali ke Toko Usai Dengar Kabar Ayahnya Tewas

Pembunuh Pedagang Perabot Sempat Kembali ke Toko Usai Dengar Kabar Ayahnya Tewas

Megapolitan
KPU DKI Bakal Coklit Data Pemilih Penghuni Apartemen untuk Pilkada 2024

KPU DKI Bakal Coklit Data Pemilih Penghuni Apartemen untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap Terduga Pelaku Pembakaran 9 Rumah di Jalan Semeru Jakbar

Polisi Tangkap Terduga Pelaku Pembakaran 9 Rumah di Jalan Semeru Jakbar

Megapolitan
Pastikan Kesehatan Pantarlih Pilkada 2024, KPU DKI Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan

Pastikan Kesehatan Pantarlih Pilkada 2024, KPU DKI Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan

Megapolitan
Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Megapolitan
Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Megapolitan
Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Megapolitan
Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Megapolitan
Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir 'Stunting' Meningkat

Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir "Stunting" Meningkat

Megapolitan
Pengelola Istiqlal Imbau Pengunjung yang Pakai Bus Kirim Surat Agar Tak Kena Tarif Parkir Liar

Pengelola Istiqlal Imbau Pengunjung yang Pakai Bus Kirim Surat Agar Tak Kena Tarif Parkir Liar

Megapolitan
Jalan di Depan KPU Jakut Ditutup Imbas Rekapitulasi Ulang Pileg, Warga Keluhkan Tak Ada Sosialisasi

Jalan di Depan KPU Jakut Ditutup Imbas Rekapitulasi Ulang Pileg, Warga Keluhkan Tak Ada Sosialisasi

Megapolitan
Bus Pariwisata Digetok Rp 300.000 untuk Parkir di Depan Masjid Istiqlal, Polisi Selidiki

Bus Pariwisata Digetok Rp 300.000 untuk Parkir di Depan Masjid Istiqlal, Polisi Selidiki

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com