Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki Minta Kontraktor MRT Bongkar Kantor di Atas Ruang Hijau

Kompas.com - 26/11/2013, 18:45 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta kepada kontraktor proyek pembangunan mass rapid transit (MRT) untuk membongkar bangunan kantor mereka di Jalan Pakubuwono 6, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Lahan untuk kantor itu seharusnya untuk ruang terbuka hijau (RTH).

"Mereka janji mau bangun RTH, tapi pembangunan MRT sampai lima tahun, kelamaan bikin tamannya," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Selasa (26/11/2013).

Kontraktor MRT membangun kantor dua lantai di lahan RTH tanpa izin mendirikan bangunan (IMB). Keberadaan kantor kontraktor MRT di atas RTH itu, menurut Basuki, telah melanggar Peraturan Daerah (Perda) Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum.

Basuki mengatakan, seharusnya PT MRT Jakarta tidak memberi izin kepada kontraktor untuk membangun kantor di atas lahan RTH tersebut. Oleh karena itu, Basuki meminta Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Sarwo Handayani untuk menindaklanjuti dan membongkar bangunan itu.

"Kita lagi mau tambah taman dengan cepat, kok malah dibangun. Saya sudah minta mereka pindah dan bongkar," kata Basuki.

Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Boestami mengatakan, kantor tersebut merupakan kantor milik kontraktor pembangun MRT, yakni PT Wijaya Karya maupun PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama. Konsorsium tersebut bertanggung jawab atas pembangunan proyek MRT bawah tanah CP 104 dan CP 105 dari Jalan Sisingamangaraja hingga Hotel Indonesia.

Megaproyek MRT ini telah dimulai sejak groundbreaking pada 10 Oktober 2013. Pengerjaan dimulai dengan menebang pohon di median jalan antara jalur cepat dan jalur lambat mulai Jalan Sisimangaraja hingga Jalan Sudirman. Penebangan pohon tersebut untuk menyiapkan lokasi pelebaran jalan, kegiatan test pit (pemeriksaan utilitas bawah tanah), serta relokasi utilitas dan alat berat. Penebangan itu juga untuk persiapan relokasi halte bus transjakarta dan pelaksanaan struktur permanen bawah tanah.

Setelah penebangan pohon, pekerjaan berikutnya adalah relokasi utilitas. Kegiatan itu meliputi pemindahan lampu penerang jalan dari jalur hijau ke trotoar, yang dilanjutkan dengan pembongkaran pembatas jalur cepat dan lambat hingga pengaspalan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com