Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabid Humas Polda Metro Jaya: Wafatnya Wakapolda Bali Diduga Serangan Jantung

Kompas.com - 26/11/2013, 19:33 WIB
Zico Nurrashid Priharseno

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakapolda Bali Brigadir Jenderal (Pol) I Dewa Putu Anom diketahui meninggal dunia di sebuah kamar di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Selasa (26/11/2013). Saat ditemukan, Anom meninggal di atas kasur dengan posisi terlentang.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto menjelaskan, berdasarkan hasil otopsi, kuat dugaan Anom meninggal karena serangan jantung. Akan tetapi, polisi tidak menemukan adanya obat-obatan untuk jantung di kamar tersebut.

"Ada keterangan beliau mengonsumsi obat untuk jantung," ujarnya di Mapolda Metro Jaya, Selasa (26/11/2013).

Untuk itu, Polda Metro Jaya akan meminta surat rujukan kepada Polda Bali mengenai catatan medis Anom. Rikwanto mengatakan, Polda Metro akan meneliti terkait obat-obat yang digunakan Anom.

Anom diketahui meninggal dunia saat sopir dinasnya mencoba menghubungi Anom sekitar pukul 11.10. Saat itu, sang sopir ingin mengingatkan Anom harus segera pulang ke Bali pada siang ini.

Tak kunjung mendapat jawaban, sopir tersebut akhirnya menghubungi manajemen hotel. Akhirnya, sekitar pukul 14.20, bersama staf hotel, sang sopir membuka pintu kamar dengan menggunakan kunci master.

"Ketika dibuka sudah meninggal dengan posisi terlentang di tempat tidur," kata Rikwanto.

Saat ini, jenazah Anom sudah berada di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Setelah disemayamkan, rencananya jenazah Anom akan dibawa ke Bali malam ini.

Diketahui Anom menginap di Hotel Kartika Chandra sejak Minggu siang. Anom datang ke Jakarta untuk menghadiri rapat dengan Kompolnas di Bidakara pada Senin mulai pukul 08.00 hingga 21.00.

Rencananya, pada siang hari ini Anom akan kembali ke Bali. Namun, sang sopir dinasnya menemukan beliau sudah dalam kondisi tak bernyawa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com