Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penegakan Hukum Minim, Jakarta Penuh Asap Rokok

Kompas.com - 27/11/2013, 20:25 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Penegakan hukum soal kawasan dilarang merokok di Jakarta masih sangat minim. Masih banyak warga yang tak menggubris larangan merokok di lokasi-lokasi tertentu.

Hal tersebut terungkap berdasarkan hasil diskusi Koalisi Smoke Free dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada Rabu (27/11/2013).

Koordinator Koalisi Smoke Free Jakarta, Dolarris Riauaty Suhadi, mengungkapkan, persoalan penegakan hukum memang menjadi biang menebalnya asap rokok di kawasan publik. Terlebih lagi, faktor kesadaran perokok aktif untuk tidak merokok sembarangan masih sangat kurang.

"Jakarta sudah punya aturan, Perda Nomor 75 Tahun 2005. Persoalannya penegakan hukumnya mana? Padahal, kita tak bisa menunggu lagi karena kesehatan kita jadi taruhannya," ujarnya.

Baru-baru ini, Koalisi Smoke Free melakukan penelitian. Hasilnya menunjukkan kondisi udara Jakarta sangat memprihatinkan. Dari 169 gedung yang menjadi sampel, 88 gedung diketahui memiliki udara dengan kadar asap rokok di atas ambang batas yang ditetapkan oleh badan kesehatan dunia WHO.

Ambang batas udara yang normal adalah 25 batas ug per m3. Sementara, di 88 gedung Jakarta yang diteliti, kadar udaranya ialah 150 sampai 200 ug per m3. Adapun di tempat-tempat hiburan, khususnya hiburan malam, lebih parah lagi. Kondisi udara di lokasi tersebut dapat mencapai 10 kali lipat dari ambang batas WHO.

"Saatnya masyarakat bertindak. Kita harus melindungi bayi serta anak-anak kita yang kita sayangi. Harus ada gerakan masif dari masyarakat untuk mematuhi, menegur agar efektif," lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com