Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinas Pendidikan Usulkan Anggaran Rp 3 Miliar untuk CCTV, Basuki Sebut Gila

Kompas.com - 27/11/2013, 22:29 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama melontarkan sindiran terhadap Dinas Pendidikan DKI Jakarta. Menurut dia, Dinas Pendidikan DKI Jakarta lebih memprioritaskan penggunaan anggaran untuk menambah inventaris sekolah daripada untuk memperbaiki sekolah.

"Aduh kalau mau ngomong, hampir semua sekolah kayu biasa pasti rawan roboh. Mereka (Dinas Pendidikan) menggunakan anggarannya buat beli meja, file cabinet (loker) melulu daripada memperbaiki sekolah," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Rabu (27/11/2013).

Untuk pengadaan file cabinet saja, Dinas Pendidikan DKI menganggarkan dana sekitar Rp 4 miliar lebih. Bahkan, Basuki juga mengatakan Dinas Pendidikan DKI Jakarta telah mengusulkan anggaran sekitar Rp 3 miliar untuk pengadaan circuit camera television (CCTV) di tiap sekolah.

Menurut Basuki, angka sebesar itu seharusnya lebih layak dialokasikan untuk memperbaiki sekolah, misalnya, mengganti plafon yang sudah rapuh dengan plafon yang lebih kuat. Oleh karena itu, salah satu faktor Pemprov DKI menerapkan sistem e-budgeting pada tahun 2014 ialah agar anggaran-anggaran yang dirasa berlebihan dapat dipangkas dan tidak muncul kembali sebagai "anggaran siluman".

"Ngapain pasang CCTV? Mau menyaksikan atau rekam atap roboh? CCTV canggih tiga miliar satu sekolah? Kan gila itu, kita mesti coret," tegas Basuki.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto mengapresiasi pernyataan Basuki tersebut. Menurut dia, yang terpenting saat ini adalah bagaimana dapat menerapkan "CCTV di dalam hati" para siswa tersebut agar menjadi peserta didik yang lebih baik.

Tahun ini, sebanyak 37,5 persen anggaran dialokasikan untuk merehabilitasi sarana dan prasarana sekolah. Lebih lanjut, kata dia, tak sedikit bangunan sekolah yang sudah tua. Zaman dahulu bangunan belum mengenal adanya baja ringan sehingga sebagian besar bangunan sekolah masih menggunakan kayu sebagai fondasi dasar.

Tahun ini, ada sebanyak 38 sekolah yang akan direhab total. Untuk anggarannya, dibutuhkan Rp 10 hingga Rp 26 miliar. "Untuk rehab gedung SD dibutuhkan Rp 9-10 miliar, gedung SMP belasan miliar, dan gedung SMA bisa membutuhkan sampai Rp 20 miliar karena membutuhkan laboratorium, dan biasanya dibangun empat lantai," kata Taufik.

Seperti diberitakan, dalam satu minggu ini, ada dua peristiwa atap sekolah ambruk. Peristiwa pertama terjadi di Sekolah Dasar (SD) Negeri 01 Pagi dan 02 Petang, Rawa Terate, Cakung, Jakarta Timur. Sekolah yang masih dalam tahap renovasi itu atap bangunan dengan kerangka baja ringannya ambruk. Beruntung tak ada kegiatan belajar mengajar saat kejadian. Peristiwa itu terjadi pada Jumat (22/11/2013) pagi.

Empat hari kemudian, Selasa (26/11/2013), atap sekolah kembali ambruk. Kini, terjadi atap di kelas IV Sekolah Dasar Negeri (SD) Negeri 05 Pademangan Barat, Pademangan, Jakarta Utara. Akibat peristiwa itu, Wahyu Susanto (9), salah satu siswa, mengalami luka benjol di kepala. Kegiatan belajar mengajar pun dihentikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com