Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dugaan Adanya Provokator di Taman Burung Pluit Semakin Kuat

Kompas.com - 16/12/2013, 16:13 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menengarai ada provokator yang hendak mengacaukan jalannya penertiban permukiman liar warga Taman Burung Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (12/12/2013). Hal itu dibuktikan dengan temuan sejumlah senjata tajam di rumah kosong yang sudah ditinggal penghuninya di sana.

Kepada wartawan di Balaikota Jakarta, Senin (16/12/2013) pagi, Jokowi mengatakan bahwa ada warga yang membujuk warga lain untuk tidak pindah dan membangun rumah di sana. "Yang harus diketahui itu lapangannya, siapa yang ada di baliknya warga. Ini hanya ada orang-orang yang dirugikan. Dirugikan apanya, orang ini kan tanah negara, mereka yang bisa dipidana," ujarnya.

Secara terpisah, Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Metro Penjaringan Ajun Komisaris Jauhari mengatakan bahwa sebelum penertiban permukiman, Kamis lalu, polisi menemukan sejumlah senjata tajam dan bom molotov yang disimpan di rumah-rumah kosong. Barang-barang itu diduga dipersiapkan oleh orang-orang tak bertanggung jawab untuk melakukan perlawanan saat penertiban rumah dimulai. Namun, dengan sejumlah pendekatan keamanan oleh polisi, TNI, dan Satuan Polisi Pamong Praja, penertiban berjalan tanpa ada kericuhan yang telah diduga.

Penemuan senjata tajam dan bom molotov itu terjadi pada subuh sebelum penertiban. Jumlah itu terdiri dari 8 buah bom molotov berisi bensin, 4 buah kapak, 13 buah pisau, 8 buah golok, 3 buah pisau daging, 2 buah parang, 1 buah pedang, 6 buah celurit, 4 buah gir belakang motor, 6 linggis, 2 kunci letter L, dan berbagai macam senjata tajam lain.

"Tidak ada yang kita tetapkan sebagai tersangka. Kami hanya jadikan barang-barang itu sebagai barang bukti," ujar Jauhari.

Penertiban di Taman Burung Waduk Pluit itu dilakukan terhadap 150 bangunan liar. Ada 40 kepala keluarga yang masih bertahan di area tersebut, sementara warga lain telah pindah ke rumah susun yang disediakan Pemprov DKI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com