Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JK Bagikan Uang untuk Anak Pengungsi Banjir di Kampung Pulo

Kompas.com - 14/01/2014, 17:09 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Palang Merah Indonesia Jusuf Kalla mengunjungi pengungsi banjir Kampung Pulo di Posko Koordinasi Banjir Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur, Selasa (14/1/2014) sore. Ia memastikan bahwa bantuan untuk para pengungsi telah disalurkan dan mencukupi.

Setibanya di lokasi pengungsian, Kalla langsung menghampiri dan berbincang-bincang dengan para pengungsi. Kepada seorang ibu, ia menanyakan apakah ketersediaan makanan dan air sudah cukup selama dua hari di posko banjir tersebut.

Kalla juga memberikan uang pecahan Rp 5.000 dan Rp 10.000 kepada anak-anak kecil di posko tersebut. Menurut dia, untuk membantu para pengungsi di posko pengungsian, PMI juga sudah berkoordinasi dengan polisi, Badan SAR Nasional, dan TNI.

"Teman-teman sudah membantu makanan dan membantu. Makanan dan air cukup karena baru satu dua hari, jadi masih banyak. Kalau seminggu baru bisa saja sulit, tapi mudah-mudahan enggak ada," kata Jusuf Kalla di posko pengungsian, Selasa (14/1/2014).

Ia berharap agar banjir kali ini tidak separah tahun lalu. Ia juga memastikan bahwa PMI akan mendukung pemberian bantuan kebutuhan sehari-hari, seperti makanan, pengobatan, dan tempat pengungsian. "Tempat pengungsian memang harus dicari yang lebih layak, seperti asrama ataupun masjid. Saya akan meminta masjid untuk dijadikan tempat pengungsi," ujarnya.

Kalla yang datang sekitar pukul 15.00 kemudian meninggalkan lokasi tersebut sekitar 30 menit kemudian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com