Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siaga Banjir, Rp 20 M untuk Modifikasi Cuaca Jakarta

Kompas.com - 15/01/2014, 00:03 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

Sumber Antara
JAKARTA, KOMPAS.com — Jakarta dinyatakan berstatus siaga banjir, terhitung sejak 13 Januari hingga 12 Februari 2014. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menetapkan status itu, tertuang dalam Keputusan Nomor 70 Tahun 2014. Terkait status itu, teknologi modifikasi cuaca (TMC) pun mendapatkan anggaran.

"Biaya TMC sekitar Rp 20 miliar untuk operasional pesawat terbang, bahan semai, pembuatan alat mekanisasi seeding selama dua bulan," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPNP) Sutopo Purwo Nugroho, lewat akun Twitter, Selasa (14/1/2014).

Sutop mengatakan modifikasi cuaca dilakukan mulai Selasa hingga dua bulan ke depan. Dua strategi diterapkan, yakni mempercepat hujan di daerah di luar Jakarta yang aman dari banjir dan menghambat pertumbuhan bibit hujan.

Pelaksanaan modifikasi cuaca, lanjut Sutopo, akan melibatkan pesawat Hercules dan Casa 212, dengan basis di pangkalan udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Dibandingkan dengan biaya yang timbul akibat banjir, ujar dia, ongkos modifikasi cuaca ini relatif kecil.

Sebagai pembanding, Sutopo menyebutkan dua kejadian banjir besar sebelumnya di Jakarta. Banjir pada 2003, sebut dia, menimbulkan kerugian tak kurang dari Rp 3,8 triliun. Lalu, banjir pada Januari 2013, kata dia, memunculkan kerugian Rp 7 triliun.

Sutopo menginformasikan pula bahwa modifikasi cuaca ini tak punya dampak negatif pada air hujan, apalagi memunculkan kekeringan. "Bahan semai yang digunakan adalah garam dapur (NaCl) yang dihaluskan hingga lebih kecil dari tepung, lalu disebarkan dari pesawat terbang," ujar dia.

Bahan semai dan tenaga ahli untuk modifikasi cuaca ini, papar Sutopo, semuanya berasal dari dalam negeri. Tenaga ahli yang dilibatkan berasal dari BNPB, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), TNI AU, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan Kementerian Pekerjaan Umum.

Target dari modifikasi cuaca, sebut Sutopo, adalah curah hujan di Jakarta selama Januari hingga Februari 2014 turun 35 persen dari kondisi tanpa modifikasi. Upaya modifikasi cuaca serupa sebelumnya pernah dipakai saat penyelenggaraan SEA Games 2011 di Sumatera Selatan dan PON 2012 di Riau.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Megapolitan
Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Megapolitan
Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com