Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Setuju Bus Tingkat Pakai Tiket, Basuki Marahi Kadis Pariwisata

Kompas.com - 16/01/2014, 07:30 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyatakan kekecewaannya dengan perencanaan yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata DKI Jakarta terkait pengelolaan operasional bus tingkat wisata atau double decker. Dinas Pariwisata merancang tiket bus tingkat dapat diperoleh masyarakat di hotel, mal, dan sejumlah tempat yang akan ditunjuk. Menurut Basuki, hal ini justru akan menyulitkan masyarakat. 

"Semalam saya agak marah-marah sama Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Arie Budhiman). Dia bilang, industri wisata mau gratis, tapi pakai tiket yang disiapkan oleh hotel, ngamuk aku," kata Basuki, saat berkunjung ke Redaksi Kompas.com, Palmerah, Jakarta, Rabu (15/1/2014).

KOMPAS.com/FABIAN JANUARIUS KUWADO Bus tingkat wisata yang akan dioperasikan di Ibu Kota.
Basuki mengatakan, bus tingkat wisata ini akan digratiskan sehingga tak memerlukan tiket. Penyebaran tiket di hotel dan tempat-tempat lainnya dinilai akan menyulitkan dan memberikan peluang dijadikan sebagai paket wisata yang akhirnya menjadi berbayar. 

"Enggak usah pakai tiket, tinggal naik saja kok, apa susahnya. Enggak perlu pakai tiket lagi," ujar Basuki.

Aspek lain yang dikritisi Basuki adalah peraturan yang tidak membolehkan penumpang berdiri di dalam bus tingkat wisata. Menurutnya, tak masalah jika penumpang berdiri. Yang terpenting, kata dia, disediakan kursi untuk penyandang disabilitas dan orangtua. Kebijakan tidak boleh berdiri di dalam bus tingkat wisata itu diambil karena tidak ada pegangan tangan di bus seperti halnya di transjakarta maupun kopaja AC.

Saat ini, Dinas Pariwisata DKI tengah membuat sistem yang dapat melakukan kontrol terhadap tiket gratis tersebut. Tiket gratis dapat diperoleh di pusat-pusat perbelanjaan, hotel, termasuk Bandara Soekarno-Hatta sehingga mereka yang berkunjung ke Jakarta langsung dapat diberikan tiket gratis tersebut.

Mengetahui reaksi Wagub, Kepala Disparbud DKI Jakarta Arie Budhiman mengaku telah mendiskusikan hal tersebut dengan Basuki. Ia pun mengikuti imbauan Basuki. Operasional bus tingkat akan dimulai tanpa menggunakan sistem tiket.

"Rencananya yang dimaksud dengan 'tiket' tersebut adalah upaya mempromosikan bus city tour tersebut kepada para turis yang dilakukan oleh operator industri pariwisata," kata Arie.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com