Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pimpinan Demokrat: Jakarta Belum Ada Perubahan

Kompas.com - 22/01/2014, 07:56 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Harian Partai Demokrat Syarief Hasan menilai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta hingga kini belum dapat melakukan perubahan dalam penanganan banjir. Meski mengaku tidak mengikuti secara menyeluruh, Syarief mengatakan, hasil yang terlihat saat ini Pemprov DKI Jakarta belum menunjukan mampu mengatasi banjir. 

"Saya tidak tahu pasti apa yang sudah dilakukan Pemda DKI. Karena saya tidak mengikuti apa yang mereka lakukan. Saya hanya mengikuti output hasil dari pada itu semua. Output-nya ya belum ada perubahan ya. Kalau dibandingkan beberapa tahun ini. Apalagi akhir-akhir tahun belum begitu banyak perubahan," kata Syarief, disela-sela kunjungannya di Posko Pengungsian RW 02 Gang Arus, Cililitan, Kramatjati, Jakarta Timur, Selasa (21/1/2014).

Saat ditanya apakah sudah ada perbaikan penanganan banjir yang dilakukan Jokowi dibanding masa kepemimpinan Fauzi Bowo, Syarief mengatakan biarlah masyarakat yang menilai hal itu.

"Yang penting sekarang bagaimana kita atasi sekarang. Yang dulu ya dulu. Perbaikan, ya, rakyat ini yang tahu. Rakyat yang merasakan. Mudah-mudahan bisa lebih bagus tergantung rakyat," ujar Syarief.

Ia melanjutkan, penangan banjir perlu dilakukan secara komperhensif mulai dari sumber Ciliwung di hulu hingga bagian hilir. Menurutnya, pemukiman yang berada di kawasan pinggiran Ciliwung perlu di relokasi untuk menghindari ancaman banjir.

"Agak berbahaya kalau harus tinggal di situ. Salah satunya cara ya kita harus relokasi. Tapi relokasi saja belum cukup. Kita harus mempersiapkan sekolahnya di situ, kesehatannya di situ, transportasinya di situ, sehingga mereka bisa betah di tempat yang baru. Itu yang harus kita pikir," uja Syarief.

Termasuk, tambahnya, sumber pekerjaan atau mata pekerjaan baru bagi warga yang direlokasi agar dapat menyabung hidup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Megapolitan
Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin 'Nganggur'

Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin "Nganggur"

Megapolitan
Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Megapolitan
Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Megapolitan
Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com