KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Singapura dan Kuala Lumpur adalah dua kota di Asia Tenggara yang cukup dikenal dengan kedisiplinan menjaga kebersihan lingkungan. Bahkan, truk-truk kegiatan proyek di kedua kota tersebut tidak boleh melewati jalan raya dalam keadaan kotor.
Hal itulah yang terlihat saat PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta mengunjungi proyek pembangunan MRT di kedua kota tersebut. Di Singapura, kunjungan dilakukan di lokasi pembangunan stasiun bawah tanah di Bencoolan dan Jalan Besar. Sedangkan di Kuala Lumpur, kunjungan dilakukan di proyek pembangunan stasiun bawah tanah di KL Sentral dan Pasar Seni.
Wakil Kepala Biro Komunikasi PT MRT Jakarta Bayu Anindito mengatakan, cara kerja dengan cara seperti itulah yang selalu mereka upayakan dalam proyek pembangunan MRT Jakarta.
"Truk-truk atau mobil yang akan meninggalkan lokasi proyek, akan dibersihkan lebih dulu. Jadi, biar jalanan tidak kotor," kata Bayu, Jumat (24/1/2014).
"Di Dukuh Atas masih sering terjadi (truk meninggalkan kotoran). Kita akan upayakan ke depannya tidak akan terjadi lagi," jelasnya.
Proyek pembangunan MRT Jakarta tahap satu telah resmi dimulai pada Oktober 2013. Pembangunan akan berlangsung hingga 2017. Pada tahap awal, MRT Jakarta nantinya akan menghubungkan Lebak Bulus ke Bundaran HI.
Adapun tahap II akan dimulai pada 2017, setelah tahap I rampung. Di tahap ini, rute pembangunan MRT Jakarta akan dilanjutkan dari Bundaran HI hingga Kampung Bandan. Diperkirakan proyek pembangunan MRT tahap II akan rampung dan mulai bisa dioperasikan pada 2020.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.