Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disuruh Mundur oleh Lulung, Basuki Bingung Apa Salahnya

Kompas.com - 03/02/2014, 13:49 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Basuki Tjahaja Purnama mengaku bingung apa kesalahannya sehingga diminta mundur sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta oleh anggota DPRD DKI dari Fraksi PPP, Abraham Lunggana alias Lulung. Menurutnya, ada upaya mencari-cari kesalahannya.

"Namanya juga cari-cari cara supaya gimana cara mecat Ahok (panggilan Basuki) gitu," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Senin (3/2/2014).

Jika dia diminta mundur karena mengatakan sulit untuk menyelesaikan banjir di Jakarta, terutama terkait relokasi warga di bantaran kali, Basuki menegaskan dirinya tidak pesimistis. Dia menegaskan tidak pernah pesimistis untuk mengatasi segala permasalahan di Ibu Kota.

Basuki menjelaskan, apabila warga Kampung Pulo tidak mau direlokasi ke rusun dan tetap mendirikan bangunan di bantaran kali maupun waduk, mereka akan tetap terkena banjir. Sebab, debit air Kali Ciliwung akan meluap begitu mendapat kiriman dari daerah hulu seperti Bogor.

Oleh karena itu, warga Kampung Pulo diimbau memberikan lahan sebanyak 20 meter untuk dibebaskan yang kemudian digunakan untuk normalisasi Kali Ciliwung.

"Kalau anda (warga Kampung Pulo) enggak mau pindah, ya enggak bisa. Makanya, aku enggak tahu salah aku ngomong di mana ya?" tanya Basuki.

Sebelumnya, Lulung mengimbau Basuki untuk mundur apabila tidak mampu mengatasi masalah banjir.

"Ahok bilang sampai kiamat banjir di Kampung Pulo, Jakarta Timur, tidak akan pernah bisa diatasi, jelas ini pernyataan pesimis. Kalau pemimpinnya sudah pesimis seperti ini, lantas rakyat Jakarta minta pertolongan siapa lagi? Kalau pesimis begini, mundur saja," ujar Lulung.

Menurut Lulung, pernyataan Basuki tersebut sangat menyakiti hati warga Kampung Pulo. Lulung mengaku sudah mendapatkan pengaduan warga Kampung Pulo kepada dirinya.

Ia mengatakan, sebelum jadi wagub, Basuki pernah membuat kontrak politik dengan rakyat Jakarta. Kontrak politik itu antara lain akan menyelesaikan persoalan banjir di Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com