Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kalau Sinetron, Banjir Ini Sudah Empat Episode"

Kompas.com - 04/02/2014, 18:21 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Banjir yang merendam kawasan Rawa Buaya, Cengkareng, memaksa warga RT 01 di wilayah itu mengungsi di Halte Transjakarta Jembatan Baru. Setidaknya terdapat 229 warga yang berlindung di halte tersebut.

Mereka sempat kembali ke rumah setelah banjir surut beberapa hari lalu. Namun, akibat hujan deras pada Senin (3/2/2014) malam, rumah mereka kebanjiran lagi. Mau tidak mau mereka harus mengungsi, menjadi warga halte lagi.

Salah seorang pengungsi, Tayumi (50), mengaku fisiknya sudah tidak kuat untuk berpindah-pindah lokasi mengungsi. Banjir yang melanda kediamannya tahun ini telah membuatnya empat kali mengungsi ke halte itu.

"Kalau sinetron, sudah kayak empat episode banjir ini. Datang terus. Kok banjir yang sekarang lama sekali ya," keluh Tayumi saat ditemui di Halte Transjakarta Jembatan Baru, Selasa.

Meskipun demikian, halte ini menjadi pilihannya untuk mengungsi karena tempatnya tinggi hingga tidak tersentuh banjir. Selain itu, penggunaannya sudah diizinkan oleh pihak Unit Pengelola (UP) Transjakarta.

Kekurangannya, kata Tayumi, hanya ketika atap halte bocor saat hujan turun lagi dan halte itu jauh dari fasilitas WC umum. Apalagi Tayumi tidak mengungsi sendirian. Ada anaknya, Ciarsih (37), dan dua cucunya.

"Paling susah kalau harus mandiin cucu, karena kita harus ke masjid dulu atau WC umum yang harus antre sama warga lain juga. Apalagi cucu masih bayi," kata Tayumi seraya mengusap kepala cucunya yang masih berusia tujuh bulan.

Sementara Ciarsih mengaku ia bersama keluarganya bersedia apabila nantinya Pemprov DKI Jakarta merelokasi mereka ke rumah susun. Sebab, tempat tinggalnya selama ini berada di bantaran Kali Mookevart, Jakarta Barat. Hujan sedikit saja, debit air di kali itu meluap dan merendam rumah semipermanen mereka.

"Sekarang kalau sudah mendung saja, kita deg-degan banget, pasti banjir lagi. Tapi, kalau kita dipindah ke rusun sama Pak Jokowi, nurut saja," kata Ciarsih.

Sementara itu, berdasarkan pantauan Kompas.com, Halte Transjakarta Jembatan Baru terlihat lebih kumuh. Seluruh bagian depan halte tersebut telah ditutup oleh terpal berwarna oranye dan biru dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Terpal itu sengaja dipasang untuk melindungi para pengungsi dari panas dan hujan.

 Sebagian besar pengungsi adalah kaum ibu dan anak-anak. Ada yang sedang mengasuh anaknya, menenangkan anaknya yang terus menangis, dan beristirahat di sela-sela pintu otomatis tiket transjakarta. Ada dua petugas transjakarta yang siaga menjaga halte.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Megapolitan
Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Megapolitan
Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Megapolitan
Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Megapolitan
Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Megapolitan
Teror Begal Bermodus 'Debt Collector', Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Teror Begal Bermodus "Debt Collector", Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Megapolitan
Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Megapolitan
Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Megapolitan
Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com