Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terendam Banjir, Warga Petogogan Mulai Terserang Penyakit Kulit

Kompas.com - 04/02/2014, 14:07 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Luapan Kali Krukut yang membanjiri sejumlah permukiman warga yang berada di RW 01 Kelurahan Petogogan, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, membuat sejumlah warga mulai terserang penyakit kulit.

Beberapa minggu belakangan, kawasan tersebut kerap dilanda banjir. Warga pun harus bersentuhan dengan air kotor yang menggenangi tempat tinggal mereka.

Toni (50), warga Petogogan yang tinggal di Jalan Pulo Raya, RT 13 RW 01, mengatakan, sudah beberapa minggu menderita penyakit kulit kutu air akibat banjir. Meski demikian, Toni nengaku sudah biasa dengan penyakit semacam itu.

"Sakit-sakit sudah biasa, apalagi kena kutu air kayak gini," kata Toni saat ditemui Kompas.com, Selasa (4/2/2014).

Toni menunjukkan luka akibat kutu air yang menyerang di sela-sela jari kaki kanannya itu. Menurutnya, selama banjir masih terjadi, penyakit kulitnya itu tentunya akan lama sembuh. Sebab, air yang berada di rumahnya masih sekitar 60-80 cm. Oleh karena itu, sulit baginya untuk mengobati penyakit kulit tersebut.

"Sakit begini selama banjir enggak bakal sembuh," ujar Toni.

Banjir yang berasal dari Kali Krukut tersebut, kata dia, datang tidak menentu selama tiga minggu belakangan ini. Kadang satu atau dua hari banjir surut. Namun, apabila hujan deras, air kembali naik dan menggenangi rumah warga.

"Minggu lalu dari Rabu malam sampai Jumat itu 1,2 meter. Jumat sore baru surut," ujar Toni.

Meski demikian, lanjutnya, warga tidak ada yang mengungsi. Hanya warga di permukiman yang berbatasan langsung dengan Kali Krukut yang pergi mengungsi.

"Kalau di belakang sana dekat kali memang yang lebih parah," ujar Toni.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, air juga menggenangi RT 08, RT 13, RT 2, di RW 01. Banjir paling parah terjadi di permukiman padat di Gang Langgar, dekat SD Bakti Luhur, dengan ketinggian 60-80 cm.

Permukiman yang memiliki jalan selebar 1 sampai 2 meter itu kini terlihat ibarat sebuah saluran air sebab kondisi air mengalir. Kendaraan bermotor tidak dapat melintas di Gang Langgar. Adapun warga mengungsikan kendaraannya di daerah yang lebih tinggi agar tidak terendam banjir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Megapolitan
Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Megapolitan
Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com