Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Kalau Tak Mau Kebanjiran di Kampung Pulo, Pindah ke Rusunawa

Kompas.com - 05/02/2014, 07:45 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menegaskan, tak ada cara lain untuk menghindari kebanjiran seperti di Kampung Pulo, Jakarta Timur, selain warga di bantaran sungai itu bersedia pindah ke rumah susun sederhana sewa (rusunawa). Jika tidak, dia yakin warga bakal tetap kebanjiran.

"Ya kalau mau bebas banjir, pindah ke rusun. Enggak ada cara lain," ujar Jokowi di Balaikota, Jakarta Pusat, Selasa (4/2/2014). Dia menyerahkan proses sosialisasi terhadap warga kepada wali kota, camat, hingga lurah setempat.

Jokowi mengakui, ada tarik-menarik, banyak warga yang tidak mau direlokasi. Namun, Jokowi yakin lambat laun pasti warga bersedia pindah ke rusunawa. "Kan baru dimulai sosialisasi pindah ke rusunnya. Masih baru kok, ndak usah ramai-ramai dulu. Rusun juga masih dibangun," ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, pada 2014 Pemprov DKI Jakarta bakal mulai merelokasi warga bantaran kali. Namun, penolakan sudah langsung menghadang dari warga Kampung Pulo di bantaran Sungai Ciliwung, Jakarta Timur.

Lurah Kampung Melayu Bambang Pangestu menyebutkan, dari 3.500 kepala keluarga yang ada di wilayahnya, hanya ada 150 kepala keluarga yang bersedia pindah ke rusun yang telah ada. Itu pun warga tidak bersedia pindah ke rusunawa yang jauh.

Warga menyatakan baru mau pindah bila rusunawa Jatinegara Barat rampung. Pemprov DKI Jakarta, lanjut Bambang, telah menyediakan rusun, yakni di Pinus Elok, Cipinang Besar Selatan, Kamarudin Cakung, Jatinegara Kaum, serta Rusunawa Pulogebang, yang semuanya di Jakarta Timur.

"Seharusnya, bulan ini sudah mau direlokasi. Tapi, mereka enggak mau jauh-jauh. Kami beri formulir kesiapan pindah enggak mau. Mereka memilih menunggu bulan Oktober untuk pindah," ujar Bambang.

Kepala Dinas Perumahan dan Bangunan Pemerintah DKI Jakarta Yonathan Pasodung mengungkapkan, sejumlah rusun di Jakarta Timur itu sedianya disiapkan bagi warga Kampung Pulo.

Namun, lantaran hingga saat ini belum ada data warga yang masuk ke dinasnya, maka alokasi rusun-rusun dialihkan kepada warga lain. Menurut Yonathan, warga yang akan mengisi rusun itu terlebih dahulu ialah warga bantaran Kali Sunter, Kemayoran, Jakarta Pusat; warga tepi Waduk Ria Rio, Pulogadung, Jakarta Timur; dan warga di tepi Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com