Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembunuh Pengusaha Katering di Tanah Tinggi Melamar dengan Identitas Palsu

Kompas.com - 07/02/2014, 18:08 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Satuan Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat Ajun Komisaris Besar Tatan Dirsan meminta masyarakat agar lebih selektif terhadap orang-orang yang datang melamar pekerjaan. Kasus pencurian berujung pembunuhan pengusaha katering di Tanah Tinggi menjadi salah satu contoh bagaimana pelaku memalsukan identitas orang lain untuk melamar pekerjaan.

Tatan mengatakan, Swy (24) membunuh Adika Adi Putri (30) di Jalan Tanah Tinggi I, Tanah Tinggi, Jakarta Pusat, setelah pelaku tepergok sedang membobol lemari di kamar korban pada Senin (3/2/2014) dini hari. Saat itu, Swy yang bekerja sebagai pegawai di perusahaan katering milik korban berupaya mencuri harta korban.

"Pelaku merupakan pemain lama. Sebelumnya dia pernah 6 kali melakukan pencurian di rumah majikannya. Tapi baru kali ini yang berakhir dengan pembunuhan karena kepergok," kata Tatan di kantornya, Jumat (7/2/2014).

Dalam setiap aksinya, kata Tatan, Swy mengawalinya dengan melamar pekerjaan dengan menggunakan identitas palsu. Ia selalu menargetkan berada di rumah majikannya itu paling lama lima hari. "Maksimal lima hari sudah ada hasil, terus kabur ke kampung. Kalau sekitar 2-3 bulan dirasa aman, ia baru balik lagi ke Jakarta," kata Tatan.

Saat bekerja di kediaman Adika, Swy menggunakan nama Didin yang berasal dari Cianjur. Identitas palsu tersebut sempat ditelusuri oleh polisi. Orang yang bernama Didin memang ada pada alamat di Cianjur sesuai identitas pelaku. Namun, berdasarkan keterangan saksi, Didin asli bukan pelaku.

Polisi mulai mencurigai Swy saat ia menghilang dari kediaman Adika setelah korban tewas dengan 16 luka tusukan di kepala. Polisi sempat menduga motif pembunuhan itu karena sakit hati. Namun, dari hasil olah tempat kejadian perkara, ada sejumlah barang Adika yang hilang, seperti emas, handphone, dan uang.

Tatan menuturkan, seusai membunuh korban, tersangka kabur dengan menggunakan bajaj menuju kawasan Cililitan, Jakarta Timur. Pada siang harinya, pelaku pergi menuju kawasan Jakarta Kota dan Roxy untuk menjual hasil curiannya.

"Usai membunuh, ia sempat ganti baju di rumah korban. Setelah cuci tangan dan sebagainya, ia pergi dengan menggunakan bajaj," kata Tatan.

Swy ditangkap di rumahnya di Kampung Babakan, Desa Margawangi, Leuwidamar, Lebak, Banten, Kamis (6/2/2014). Akibat perbuatannya, Suwiryo terancam dijerat dengan Pasal 365 KUHP dengan ancaman hukuman 15-20 tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Megapolitan
Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Megapolitan
Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Megapolitan
Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Megapolitan
Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Megapolitan
Teror Begal Bermodus 'Debt Collector', Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Teror Begal Bermodus "Debt Collector", Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Megapolitan
Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Megapolitan
Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Megapolitan
Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com