Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/03/2014, 11:49 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengumpulkan semua pegawai negeri sipil eselon III dan eselon IV di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di Balai Agung, Jakarta, Senin (10/3/2014) pagi.

Jokowi marah akibat banyak perintahnya yang tidak dikerjakan dengan baik. Jokowi memaparkan sejumlah temuan soal persoalan di Ibu Kota yang ditemukan selama dia blusukan ke lapangan melalui foto-foto.

Beberapa di antaranya adalah pembangunan bedeng proyek yang tidak sesuai standar, permukiman kumuh di kolong jalan tol, hingga corat-coret di fasilitas umum.

"Bedeng itu tidak menunjukkan bahwa kita itu ada di Jakarta. Standarnya ada, warnanya jelas, tapi kok ya masih begini terus. Dibuat yang jelas," ujar Jokowi dengan nada tinggi.

"Tahun kemarin saya sudah peringatkan, tapi masih begini juga. Tahun ini saya ndak mau lagi," lanjut Jokowi.

Jokowi kemudian berlanjut ke foto kedua, yakni menjamurnya permukiman di kolong tol. Jokowi menegaskan, hal itu bukan hanya urusannya, melainkan juga urusan para pejabat eselon III dan eselon IV yang tersebar di dinas atau suku dinas.

"Itu lapangan bapak dan ibu semuanya. Kalau ada satu muncul, ya cepat bersihkan. Jangan sampai ada orang berbondong-bondong datang menempati lagi," lanjutnya.

Selanjutnya, Jokowi menunjukkan foto-foto fasilitas umum yang penuh dengan corat-coret. Jokowi menegaskan kepada para PNS agar mereka segera membereskan persoalan tersebut.

Jokowi mengatakan, Ibu Kota harus dikelola dengan profesional sehingga tindak pelanggaran bisa diminimalisasi.

"Kita coba main kuat-kuatan saja sama yang corat-coret. Coret hapus, coret hapus, coret hapus, terus saja. Coba lihat saja kuatan mana. Masa anggaran DKI kalah sama anak-anak yang suka corat-coret itu," lanjutnya.

Pantauan Kompas.com, pengarahan itu mulai pukul 11.00 WIB. Pengarahan yang diikuti ratusan PNS eselon III dan IV yang berada di bawah koordinasi Asisten Pembangunan dan Asisten Perekonomian itu tampak serius mendengar pengarahan Gubernur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com