Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Perlu Pemikiran Panjang Lanjutkan Monorel Oleh PT JM

Kompas.com - 18/03/2014, 16:23 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta masih perlu pemikiran panjang sebelum memutuskan apakah investor penggerak monorel, PT Jakarta Monorail, dapat meneruskan proyek yang mangkrak tersebut. Asisten Sekda bidang Perekonomian DKI, Hasan Basri Saleh mengatakan gubernur masih mengkaji dua aspek yang belum dapat dipenuhi PT JM, yakni aspek realistis dan sustainability (keberlanjutan).

"Jangan sampai nanti pembangunan monorel berhenti begitu saja di tengah-tengah, atau sudah berjalan, tiba-tiba berhenti beroperasi dalam waktu lima tahun saja," kata Hasan di Balaikota Jakarta, Selasa (18/3/2014).

Hasan mengatakan, Jokowi menginginkan proyek monorel terus berjalan seperti proyek mass rapid transit (MRT) di London. Menurut dia, MRT London telah beroperasi sejak tahun 1870 dan masih terus beroperasi dengan baik hingga saat ini. Begitu juga dengan pengoperasian MRT di Bangkok.

Hasan mengatakan, perencanaan MRT Bangkok dilaksanakan tahun 1976 dan terealisasi pada tahun 2007. Hingga kini, MRT masih beroperasi dengan baik. Dalam hal tersebut, aspek keberlanjutan yang diinginkan Jokowi kepada PT JM. 

Hasan juga menegaskan, PT JM harus realistis terhadap perubahan desain jalan di jalan-jalan yang akan dilalui monorel. Salah satu perubahan desain tata ruang yang terjadi adalah adanya Jalan Layang Non Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang.

"Otomotis ada perubahan desain dong. Jadi, harus realistis lah secara teknis," kata Hasan. 

Sementara itu, saat disinggung terkait rencana mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo yang akan menggunakan tiang pancang monorel sebagai jalur transjakarta layang, Hasan tak dapat berkomentar banyak.

Menurut Hasan, tiang-tiang itu bisa digunakan untuk berbagai macam moda transportasi massal, tak hanya dipergunakan untuk monorel. Sebab, keputusan Gubernur Jokowi melanjutkan proyek pembangunan monorel bertujuan memperbanyak moda transportasi massal di ibu kota.

"Makanya saya tidak bisa bilang, pembangunan monorel itu dihentikan atau tidak. Karena itu kebijakan gubernur," kata Hasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com