Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantu Jokowi Atasi Banjir, Jepang Hibahkan Tiga Pompa

Kompas.com - 27/03/2014, 16:00 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Jepang menghibahkan tiga unit pompa air kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara. Bantuan tersebut untuk membantu Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dalam hal mengurangi bencana banjir yang setiap tahun melanda Jakarta.

Duta Besar Jepang untuk Indonesia Noriyo Mitsuya mengatakan, pihaknya mengapresiasi usaha Pemprov DKI Jakarta dalam mengatasi persoalan banjir menahun di Ibu Kota. Dia berharap,  bantuan pompa air itu mampu mempercepat cita-cita Jokowi mewujudkan kota yang tidak banjir seperti sebelumnya.

"Jepang dan Indonesia sudah melakukan banyak kerja sama. Dari kerja sama ini, diharapkan meningkatkan kerja sama ke tingkatan yang lebih tinggi," ujar Mitsuya di sela peresmian pompa air, Kamis (27/3/2014) siang.

"Dengan pompa ini juga, diharapkan kantor kita tidak banjir lagi," lanjutnya.

Pada kesempatan sama, Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Hermanto Dardak menjelaskan, satu unit pompa itu mampu menyedot air 5 meter kubik per detik. Dengan demikian, pada waktu yang sama, pompa air itu mampu menyedot 15 meter kubik per detik. Jumlah itu separuh dari jumlah air yang berada di mulut pompa, yakni sekitar 34 meter kubik per detik.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengapresiasi hibah tersebut. Berdasarkan kalkulasi, pengoperasian pompa tersebut mampu mengurangi banjir di beberapa sungai. Misalnya, Sungai Ciliwung, Sungai Cideng, termasuk Ciliwung Lama yang melingkar di Istana Negara.

"Pompa Pluit ini sangat penting artinya bagi DKI Jakarta," ujarnya.

Proyek pembangunan pompa air tersebut berlangsung selama dua tahun, yakni dimulai dari 7 Maret 2012 hingga Desember 2014. Pembangunan pompa dibagi menjadi tiga tahapan.

Pompa itu dibangun tiga lantai dengan luas 400 meter persegi dengan fondasi steal pipe 1.000 milimeter dan berkedalaman 30 meter. Pompa tersebut sudah mulai dioperasikan sejak 17 Maret 2014.

Untuk mendukung pengoperasian pompa, telah dilakukan sejumlah tes sejak Februari hingga Maret 2014 serta pelatihan sumber daya manusia yang melibatkan petugas dari Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWSCC) dengan Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com