Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iis Terpaksa Jadi PRT demi Cari Iqbal

Kompas.com - 29/03/2014, 18:18 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Iis Novianti (30) sudah mencari anaknya, Iqbal, yang diculik oleh mantan kekasihnya, Dadang. Namun, karena sudah lelah mencari dan tempat bekerjanya terancam bangkrut, dia kemudian menjadi pembantu rumah tangga (PRT).

Sebelum bekerja dengan majikannya di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Iis bekerja sebagai penjual minuman ringan di lantai dasar Pasar Senen Jaya milik H Masjun. Dari jualan minuman ringan, Iis mendapat upah Rp 1.000 setiap gelas yang ia jual. Satu hari bekerja, Iis mengaku mendapatkan uang Rp 50.000.

Namun, karena kios minuman ringan yang dikelolanya akan bangkrut, Iis pun mencari pekerjaan lain dan tidak sengaja bertemu dengan Wati, salah satu penyalur pembantu rumah tangga di kawasan Senen.

"Dibawa ke yayasan sama ibu Wati. Selama dua minggu saya tinggal di yayasan, habis itu seminggu kemudian tinggal di rumah nyonya," kata Iis di RSUD Koja, Jakarta Utara, Sabtu (29/3/2014).

Selama menjadi pembantu rumah tangga, kata Iis, ia dijanjikan mendapat upah sebesar Rp 150.000 per minggu. Namun, lantaran baru seminggu bekerja, maka ia baru mendapatkan upah Rp 150.000 saja.

Iis juga mengungkapkan, dirinya bekerja karena ingin memberikan kejutan untuk ayahnya. "Pokoknya pengin pulang bawa duit banyak buat Opa (ayahnya)," kata Iis.

Namun, ternyata Iis yang menerima "kejutan". Dia mendapatkan Iqbal, putranya semata wayang, terbaring dengan luka-luka di ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU) RS Koja, Jakarta Utara. Dia bahkan sempat terkulai lemas melihat kondisi anaknya itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com