Untuk menuju ke sana, penyeberang jalan harus melewati parit yang lebarnya kurang lebih setengah sampai satu meter. Ketinggian pijakan di kedua sisi parit tersebut juga tak sama. Ketika hujan, lintasan menuju JPO licin. Lintasan juga terkesan tidak terawat. Di sekitarnya, tumbuh rerumputan yang tak beraturan.
"Males lewat situ susah. Cepetan lewat bawah. Jalanan enggak rame juga," kata Firda, penumpang KRL dari Stasiun Tanjung Barat yang akan menyeberang jalan menuju rumahnya, Jumat (11/4/2014).
Hal senada juga dikatakan Umi. Ibu rumah tangga yang sudah berusia sekitar 50 tahun ini ini mengaku kesulitan jika harus loncat parit dan menaiki anak tangga yang tinggi. "Lihat aja tuh tinggi segitu. Mau cari jatuh lewat situ. Kalo masih muda sih gak papa," katanya lalu tertawa.
Berdasarkan pantauan, tak ada warga yang menggunakan JPO tersebut. Penyeberang jalan lebih memilih menyeberang lewat jalan langsung.
Ketika dikonfirmasi, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Muhammad Akbar mengatakan, pihaknya akan membangun kanopi di JPO tersebut. Ia pun berjanji akan merapikan JPO tersebut.
"Akan dianggarkan untuk tahap kedua, finishing," katanya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.