Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berdayakan Masyarakat melalui Komunitas "Recycle Art"

Kompas.com - 03/05/2014, 19:41 WIB
Abba Gabrillin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Slamet Riyadhi, seorang warga Banten tergerak untuk membentuk sebuah komunitas yang bergerak di bidang daur ulang sampah. Komunitas yang dibentuknya sejak tahun 1998 itu dinamainya "Lumintu".

"Lumintu itu singkatan lumayan itung-itung nunggu tutup usia," ujar Slamet, saat ditemui dalam kegiatan Indonesia Climate Change, Education Forum Expo di Jakarta Convention Center, Sabtu (3/5/2014).

Dalam komunitas yang bertempat di Ciledug, Tangerang, Banten tersebut, berbagai jenis sampah kering, misalnya, telepon genggam yang sudah rusak, botol bekas, perangkat keras komputer dan alat elektronik yang tidak terpakai, diubah sedemikian rupa menjadi barang baru yang layak pakai.

Bahkan barang yang dihasilkan memiliki nilai seni tinggi yang dapat dijual. Beberapa barang yang dihasilkan misalnya, robot mainan anak, wadah pena, dan tas. Kegunaannya pun dijelaskan oleh Slamet, bisa digunakan sebagai cenderamata, plakat, dan mainan anak.

"Semua yang dihasilkan sifatnya dekoratif dan fungsional," kata Slamet.

Untuk mendapatkan sampah, Slamet bekerja sama dengan para pemulung. Untuk 1 karung sampah, Slamet membayar Rp 150.000. Adapun harga jual yang ditawarkan untuk setiap hasil karya daur ulang berkisar antara Rp 50.000 hingga Rp 6 juta.

Slamet menjelaskan, komunitas tersebut merupakan wadah bagi siapapun untuk mengaplikasikan diri dalam bentuk karya seni yang memiliki nilai jual. Saat ini, komunitas tersebut diikuti oleh para warga lanjut usia, ibu rumah tangga, dan kurang lebih 60 anak jalanan.

"Kita ajak anak-anak jalanan, supaya mereka bisa mandiri," ujar Slamet.

Melalui komunitas tersebut, Slamet berharap agar nantinya, semua masyarakat dapat hidup secara mandiri dan tidak harus memiliki ketergantungan dengan orang lain. Dalam komunitas tersebut, dirinya melatih para anak jalanan, agar memiliki jiwa usaha, sehingga mampu mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan pokoknya.

Slamet menceritakan, dia telah beberapa kali diundang oleh berbagai institusi pendidikan lingkungan di luar negeri. Berbagai apresiasi pun diberikan kepada Slamet. Namun, dirinya mengatakan, hingga saat ini, belum ada kontribusi langsung dari pemerintah terhadap kegiatan pemberdayaan masyarakat yang telah dilakukan.

"Justru pihak swasta yang lebih apresiatif. Biasanya mereka pesan barang hasil karya daur ulang dalam jumlah besar," ujar Slamet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Salim Said Akan Dimakamkan di TPU Tanah Kusir Siang Ini, Satu Liang Lahad dengan Ibunda

Salim Said Akan Dimakamkan di TPU Tanah Kusir Siang Ini, Satu Liang Lahad dengan Ibunda

Megapolitan
Pencanangan HUT ke-497 Jakarta, Heru Budi Bagi-bagi Sepeda ke Warga

Pencanangan HUT ke-497 Jakarta, Heru Budi Bagi-bagi Sepeda ke Warga

Megapolitan
Heru Budi Umumkan 'Jakarta International Marathon', Atlet Dunia Boleh Ikut

Heru Budi Umumkan "Jakarta International Marathon", Atlet Dunia Boleh Ikut

Megapolitan
Pencanangan HUT ke-497 Kota Jakarta, Masyarakat Menyemut di Kawasan Bundaran HI sejak Pagi

Pencanangan HUT ke-497 Kota Jakarta, Masyarakat Menyemut di Kawasan Bundaran HI sejak Pagi

Megapolitan
Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba: Satu Direhabilitasi, Satu Ditahan

Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba: Satu Direhabilitasi, Satu Ditahan

Megapolitan
Simak Penyesuaian Jadwal Transjakarta, MRT, LRT, dan KRL Selama Pencanangan HUT ke-497 Jakarta Hari Ini

Simak Penyesuaian Jadwal Transjakarta, MRT, LRT, dan KRL Selama Pencanangan HUT ke-497 Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Catat, Ini 41 Kantong Parkir Saat Acara Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI

Catat, Ini 41 Kantong Parkir Saat Acara Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI

Megapolitan
Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI Hari Ini, Simak Rekayasa Lalu Lintas Berikut

Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI Hari Ini, Simak Rekayasa Lalu Lintas Berikut

Megapolitan
Aksi Nekat Pelaku Curanmor di Bekasi: Beraksi di Siang Hari dan Lepaskan Tembakan Tiga Kali

Aksi Nekat Pelaku Curanmor di Bekasi: Beraksi di Siang Hari dan Lepaskan Tembakan Tiga Kali

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Megapolitan
Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Megapolitan
Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com