Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Basuki Gubernur, Warga Fatmawati Minta Ubah Desain MRT Layang

Kompas.com - 07/05/2014, 21:27 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Masyarakat Peduli MRT Fatmawati Lieus Sungkharisma meminta Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengubah desain mass rapid transit (MRT) koridor I, Lebak Bulus-Bunderan Hotel Indonesia. Hal itu dilakukan jika kelak Basuki menjadi Gubernur dan Joko Widodo berhasil menjadi Presiden. 

"Apalagi waktu itu, Pak Ahok (Basuki) bilang kalau kajian MRT salah. Mungkin kalau besok Ahok jadi gubernur, berubah desain MRT nya," kata Lieus di Jalan HOS Cokroaminoto 100, Jakarta, Rabu (7/5/2014). 

Menurut dia, kajian desain yang dibuat oleh Jepang salah. Ia mengklaim, seharusnya, MRT dibangun di bawah tanah, bukan dengan jalur layang. Saat Basuki berkampanye menjadi calon wakil gubernur DKI, lanjut dia, ia berjanji membangun MRT di bawah tanah.

Lieus mengaku terkejut, ketika Basuki menyetujui desain yang diajukan Jepang. Ia tak habis pikir, mengapa Basuki menyetujui kajian Japan International Cooperation Agency (JICA). Selain berharap pada Basuki, ia juga berharap Jokowi dapat merubah desain MRT layang. 

"Makanya saya laporin Ahok ke Polda, karena sudah bohongi kita. Terus tiba-tiba, Jokowi meresmikan pembangunan MRT, kalau Jokowi jadi presiden, pasti sudah tidak dapat tekanan asing lagi," kata Lieus.

Sebelumnya diberitakan, Wagub Basuki menilai pembangunan MRT Jakarta menggunakan kajian yang salah. Menurut dia, kajian JICA mengenai pembangunan rute MRT Lebak Bulus-Kampung Bandan (selatan-utara) tidak sesuai dengan perkembangan kawasan Jakarta saat ini.

Jalur MRT, kata dia, lebih tepat jika dibangun dari timur-barat, menghubungkan Cikarang (Bekasi) hingga Balaraja (Tangerang). Sebab, pemukiman penduduk lebih banyak di jalur timur-barat dibanding selatan-utara.

"Jalur selatan-utara cukup dengan transjakarta, juga sudah ada jalur lingkar kereta api. Kalau timur-barat belum ada, tapi Jepang ngotot bangun jalur utara-selatan," kata Basuki saat berbincang dengan redaksi Harian Kompas, beberapa waktu lalu.

Oleh karena itu, Basuki mengaku telah mengundang swasta yang berminat membuat kajian MRT timur-barat. Jika kajiannya tepat, ia berjanji akan mengusahakan pembangunan jalur tersebut. Pria yang akrab disapa Ahok itu pun mulai meragukan kinerja JICA.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com