Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jawab Kampanye Hitam, PDI-P Pajang Akta Nikah Jokowi di Facebook

Kompas.com - 17/05/2014, 21:48 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kampanye hitam yang ditujukan kepada Joko Widodo semakin membuat gerah. Kubu PDI-P pun memajang akta nikah Joko Widodo bersama Iriana di akun resmi PDI Perjuangan di Facebook.

Ini foto akta nikah Jokowi dan Iriana, tulis PDI Perjuangan, yang dikeluarkan pada Sabtu (17/5/2014) petang.

Foto ini terpaksa kami keluarkan agar penyebar fitnah sadar.

Dalam kopian akta nikah tersebut, tercantum foto Joko Widodo dan Iriana. Buku nikah tersebut dikeluarkan oleh KUA Kecamatan Banjarsari, Surakarta, pada Rabu, 24 Desember 1986.

Nama yang tertera pun Ir Joko Widodo bin Wijiatno Notomiharjo, bukan Oey Hong Liong seperti yang tersebar di dunia maya selama ini. Tertulis pula Jokowi kelahiran 21 Juni 1961. Dalam kolom agama tertulis jelas Islam.

Begitu juga dengan Iriana binti Drs Ngadiyo, yang merupakan kelahiran 1 oktober 1963. Agamanya pun tertulis jelas, Islam.

Dalam waktu empat jam, foto akta nikah Jokowi-Iriana itu sudah dikomentari 1.851 akun dan di-share 762 kali.

Beberapa komentarnya ada yang mendukung, ada juga yang berkomentar negatif.

TUKANG FITNAH SARA ITU ADALAH ANTEK CAPRES SEBELAH YG SUDAH KEHILANGAN AKAL GIMANA CARANYA KALAHKAN JOKOWI,,SEHINGGA MEREKA GUNAKAN CARA2 MURAHAN. Hidup jokowi..., tulis Aldo Francesco.

Menjelekkan org lain dgn tujuan mementingkan diri ,itu adalah sifat org bodoh yg tdk punya kemampuan sama sekali kr org tsb tdk akan dipilih org,jd bercerminlah dahulu baru nilai org lain,klo kamu msh lbh buruk dr yg kamu nilai ,pasti kamu malu sendiri.apapun yg terjadi kami ttp pilih Jokowi, tulis Tianur Silalahi.

Hahahaa keluarin smua bukti p. Jokowi biar di percaya bahlul bin tolol, tulis Tri Sakti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com