Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Beda "Transjakarta Extension" dengan APTB

Kompas.com - 19/05/2014, 11:07 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Mulai hari ini, Senin (19/5/2014), koridor II transjakarta akan menambah panjang rute trayeknya, dari sebelumnya Harmoni-Pulo Gadung, menjadi Harmoni-Bekasi. Ini untuk kali pertama layanan bus transjakarta melayani hingga ke luar Jakarta.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Muhammad Akbar mengatakan, meskipun mengalami perpanjangan trayek hingga ke luar kota, tidak akan ada penambahan tarif pada koridor tersebut.

Ia memastikan, "transjakarta extension" berbeda dengan angkutan perbatasan terintegrasi busway (APTB), meskipun sama-sama melayani trayek hingga ke luar kota.

"Bedanya dengan APTB, kalau transjakarta extension ini operasionalnya dari ujung ke ujung pakai sistem transjakarta, mulai dari tarif yang Rp 3.500 dan seluruh transaksinya dilakukan di halte. Kalau APTB kan ada transaksi yang sebagian dilakukan di dalam bus, dan tarifnya juga berbeda-beda," kata Akbar di Balaikota Jakarta, Senin (19/5/2014).

Menurut Akbar, selain Bekasi, nantinya akan ada dua kota satelit lainnya yang nantinya juga akan dilayani transjakarta extension, yakni Depok (Koridor 14: Manggarai-Kampus UI), dan Tangerang (Koridor 15: Blok M-Ciledug).

"Dua koridor baru nanti kan rencananya ada ke Ciledug Tangerang sama ke Kampus UI Depok," kata mantan Kepala BLU Transjakarta itu.

Seperti diberitakan, ada penambahan sekitar delapan halte baru terkait dengan perpanjangan trayek koridor II hingga ke Bekasi. Tambahan halte itu meliputi halte KIP, Tipar Cakung, Cakung United Tractors, Pasar Cakung, Cakung Cilincing, Bekasi Pulo Gebang, Ujung Menteng, dan Harapan Indah.

Menurut Kepala UP Transjakarta Pargaulan Butar Butar, perpanjangan rute ini dilakukan dalam rangka peningkatan pelayanan bus Transjakarta kepada masyarakat. Pasalnya, dari kota-kota penyangga seperti Bekasi banyak sekali warga yang menuju Jakarta.

Jam operasional bus tetap pukul 05.00 hingga pukul 22.00 dengan harga tiket pukul 05.00-07.00 sebesar Rp 2.000 dan pukul 07.00-22.00 sebesar Rp 3.500.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com