Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Digunduli, Anak Punk Tak Kapok Resahkan Warga

Kompas.com - 20/05/2014, 08:04 WIB
Jessi Carina

Penulis


BEKASI, KOMPAS.com - Keberadaan anak punk sudah sering meresahkan warga. Mereka kerap menodong warga, dan tidak kapok meski sudah digunduli polisi.

Dwi Wijaya, salah seorang warga Pekayon Jaya, Bekasi, mengaku pernah menjadi korban anak punk. Dia mengaku pernah ditodong oleh anak punk di dalam angkutan umum ketika sedang dalam perjalanan di Minggu pagi.

"Saat itu saya naik angkot jurusan K02 dari Pondok Gede, saat sampai di stasiun Bekasi, tiba-tiba ada anak punk masuk. Karena saya enggak ngasih uang, mereka berdua langsung menodong dengan sebilah pisau lipat ke arah perut saya," ujar Dwi di Pekayon, Selasa (20/5/2014).

Akhirnya, Dwi pun berteriak mencari pertolongan. Sopir angkot langsung menyadari apa yang terjadi di dalam mobilnya dan ikut meneriaki anak punk tersebut. Karena takut, akhirnya anak punk itu melarikan diri.

Setelah kejadian tersebut, Dwi mengaku tidak melaporkannya ke pihak kepolisian. Dirinya hanya berharap Pemerintah Bekasi dapat menindak tegas anak punk yang meresahkan tersebut. Dwi mengatakan, anak punk di Bekasi sangat mudah ditemui di beberapa titik seperti di bawah jalan layang Summarecon, Stasiun Bekasi, perempatan lampu merah, dan juga Terminal Bekasi. Hal itu membuat dirinya semakin resah.

Menyikapi hal ini, Kepala Dinas Sosial Kota Bekasi Agus Darma juga mengaku kesal. Sebab, Dinas Sosial juga sering merazia anak punk tersebut. Namun, mereka justru merusak tempat penampungan.

Agus juga mengatakan, anak punk sebenarnya bukan termasuk kategori gelandangan dan pengamen. Mereka juga bukan termasuk Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). Sehingga pihaknya menyerahkan ke pihak kepolisian karena tingkah anak punk yang sering menjerumus ke arah kriminalitas.

"Kita saat itu pernah coba amankan dan kita coba tempatkan di panti. Tapi seisi panti malah diacak-acak dan di rusak. Maka dari itu untuk masalah anak punk, kami menyerahkannya ke pihak Kepolisian baik melalui Polisi sektor setempat maupun Polresta Bekasi Kota untuk segera ditindak secara hukum" ujar Agus.

Kepala Kepolisian Sektor Bekasi Selatan AKP Susilo Edi juga mengatakan pihaknya sudah sering merazia anak punk. Namun, mereka tetap "bandel" dan kembali berulah.

"Sudah sering dilakukan razia dan penangkapan, digunduli, bahkan kita buat perjanjian hitam di atas putih, agar tidak menjadi anak punk lagi tapi tetap saja balik lagi," ujarnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com