Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jembatan Semanggi Itu Keramat, Harus Steril dari Bangunan Apa Pun"

Kompas.com - 28/05/2014, 08:25 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Institute Transportation for Development Policy (ITDP) Yoga Adiwinarto mengakui, jarak antara Halte Bendungan Hilir dan Halte Semanggi terlampau jauh. Bahkan, ia menilai, jarak kedua halte tersebut tidak ideal untuk jarak halte penghubung dua koridor.

Yoga menjelaskan, beberapa tahun lalu sempat ada rencana untuk mendekatkan kedua halte tersebut demi mempermudah kenyamanan penumpang yang ingin melakukan transit dari Koridor I ke Koridor IX, maupun sebaliknya.

"Dulu pernah mau didekatkan. Jadi, Halte Benhil-nya mau dipindah ke kolong Jembatan Semanggi," katanya kepada Kompas.com, Selasa (27/5/2014).

Namun, kata Yoga, rencana tersebut mendapat penentangan dari salah seorang profesor tata kota yang menilai Jembatan Semanggi merupakan jembatan keramat sehingga tidak boleh ada bangunan apa pun yang dibangun di lokasi tersebut.

"Jadi, ada profesor yang menentang karena menurutnya Jembatan Semanggi itu keramat, daerah steril yang bebas dari bangunan apa pun. Jadi, demi menjaga kemurnian Jembatan Semanggi, dikorbankanlah haltenya jadi (jauh) seperti itu," kata Yoga tanpa menyebutkan orang yang ia maksud.

Halte Benhil merupakan halte yang berada di Koridor I, sementara Halte Semanggi berada di Koridor IX. Kedua halte tersebut digunakan oleh para pengguna bus transjakarta yang ingin melakukan transit dari Koridor I ke Koridor IX, maupun sebaliknya.

Namun, jarak kedua halte tersebut cukup jauh, yakni mencapai 200-300 meter. Hal ini mengakibatkan penumpang harus berjalan kaki 5-8 menit, yang tentu saja cukup menguras fisik hanya untuk berpindah dari halte ke halte.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com