Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibunda Desi Terus Ucapkan Ikhlas di Depan Jenazah Putrinya

Kompas.com - 04/06/2014, 20:18 WIB
Kontributor Singkawang, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis


SINGKAWANG, KOMPAS.com - Ratusan pelayat menunggu di rumah Desi Sukiman (20), korban pembunuhan di sebuah rumah kos di Gang Takwa, Jalan Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (4/6/2014) malam. Para pelayat sudah memadati rumah duka sejak pagi hari tadi.

Pantauan Kompas.com, suasana haru menyelimuti rumah duka di Jalan Gn Bawang No 26 A, Pasiran Singkawang Barat, Kalimantan Barat. Sekitar pukul 19.00, jenazah Desi tiba dengan menggunakan mobil ambulans dari Pontianak.

Setiba di rumah duka, jenazah Desi langsung dibawa ke masjid untuk dishalatkan. Pihak keluarga tampak mengikhlaskan kepergian Desi. Berulang kali ibunda Desi mengungkapkan keikhlasan di depan peti jenazah anaknya tersebut.

Setelah dishalat,a sekitar pukul 19.25, jenazah Desi langsung dibawa ke pemakaman muslim Tariqul Jannah di Jalan Kridasana. Suasana haru kembali menyelimuti pemakaman Desi. Ibunda Desi pun tampak mengikhlaskan kepergian anaknya.

"Ikhlas Ai (panggilan Desi), ikhlas Ai, ibu ikhlas. Ai sudah di surga sekarang, Ai sudah di surga, ibu ikhlas," ucapnya.

Jenazah Desi dibawa oleh perwakilan dari Akademi Kebidanan (Akbid) Jayakarta Sehat, tempat Desi menimba ilmu. Widya Rangkuti, perwakilan dari Akbid Jayakarta Sehat, sekaligus ibu pengasuh asrama mengatakan, selama di asrama, Desi merupakan mahasiswi ceria, baik, tidak pernah melakukan hal-hal di luar dugaan.

"Kesannya baik dan selalu tersnyum. Semua disapa, baik itu kakak kelas, adik kelas, pokoknya semua disapa" ucap Widya yang juga merupakan dosen di perguruan tinggi tersebut, Rabu (4/6/2014) malam.

Desi ditemukan sudah terbujur kaku di lantai kamar kos pada Selasa (4/6/2014) malam. Polisi menduga, korban tewas akibat aksi pencurian. Sejumlah barang berharga korban raib dari kamar.

Meski demikian, penyelidikan masih dilakukan, termasuk memeriksa orang terdekat korban. Polisi menyatakan sudah memeriksa dua orang saksi, yakni pemilik kos dan juga rekan kos yang menemukan korban pertama kali.

Selain dua orang saksi tersebut, polisi juga berencana memeriksa kekasih korban. Kasus ini ditangani oleh Polsek Ciracas dan Polres Jakarta Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com