Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Truk Kontainer Keluhkan Larangan Masuk Tol Wiyoto Wiyono

Kompas.com - 05/06/2014, 09:34 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Larangan truk bermuatan lebih dari 10 ton masuk tol dalam kota Wiyoto Wiyono dikeluhkan beberapa sopir truk kontainer. Hal ini menyebabkan ongkos perjalanan dari Pelabuhan Tanjung Priok menuju perusahaan di Jabodetabek maupun arah sebaliknya meningkat jadi dua kali lipat.

"Bisa-bisa jadi bengkak biayanya. Biasanya lewat tol lebih efisien daripada lewat jalur reguler, apalagi kalau lewat tol JORR malah nanti muter banget jauh, kalau mau ke arah Tangerang atau Merak," kata Zanuri (48), Kamis (5/6/2014).

Ia menjelaskan, untuk sekali perjalanan dari Pelabuhan Tanjung Priok menuju Tangerang, biasanya ia mengeluarkan biaya Rp 550.000. Uang sebesar itu, ia gunakan untuk biaya makan, rokok, hingga biaya solar sebanyak 50 liter dengan nominal Rp 275.000. Bila ia melintas di Jalan Yos Sudarso, maka biaya solar akan bertambah 20 liter atau Rp 110.000.

"Ya, pasti ongkos perjalanan kita bertambah. Prediksi dari Rp 550.000 jadi Rp 700.000," ucapnya.

Hal senada juga diungkapkan Yusup (63), sopir truk lainnya. Menurut dia, kebijakan tersebut sangat memberatkan dirinya. Terlebih ketika ia mengantarkan barang dari Pelabuhan Tanjung Priok menuju perusahaan di Tangerang. Menurut Yusup, setiap mengantarkan barang ke Tangerang, dirinya biasa melintasi Tol Wiyoto-Wiyono ruas Plumpang-Pluit.

"Ya, bagaimana lagi kalau dilarang ya lewat jalan biasa saja (Jalan Yos Sudarso) saja," ucapnya.

Kata dia, untuk menuju Tangerang, melalui ruas alternatif yang diarahkan Sudin Perhubungan Jakarta Utara yakni tol JORR, akan menghambat dirinya mendistribusikan barang. Dia pun memprediksi, truk trailer yang bermuatan lebih dari 10 ton akan tumpah ruah ke jalan reguler hingga berujung kemacetan luar biasa di Jalan Yos Sudarso.

"Saya yakin bakal banyak truk yang lewat di bawah tol (Jalan Yos Sudarso) untuk menghindari larangan pengelola tol, malah makin tambah ruwet dan macet," tambahnya.

Larangan tol dalam kota Wiyoto Wiyono dilalui truk kontainer berkapasitas 10 ton ke atas mulai berlaku pada Kamis (5/6/2014) ini. Pemberlakuan aturan tersebut merupakan tindak lanjut Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 14 2007 tentang kendaraan peti kemas di jalan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerombolan Kambing Lepas dan Bikin Macet JLNT Casablanca Jaksel

Gerombolan Kambing Lepas dan Bikin Macet JLNT Casablanca Jaksel

Megapolitan
Harum Idul Adha Mulai Tercium, Banyak Warga Datangi Lapak Hewan Kurban di Depok

Harum Idul Adha Mulai Tercium, Banyak Warga Datangi Lapak Hewan Kurban di Depok

Megapolitan
Seorang Satpam Apartemen di Bekasi Dianiaya Orang Tak Dikenal

Seorang Satpam Apartemen di Bekasi Dianiaya Orang Tak Dikenal

Megapolitan
Banjir Akibat Luapan Kali Ciliwung, 17 Keluarga Mengungsi di Masjid dan Kantor Kelurahan

Banjir Akibat Luapan Kali Ciliwung, 17 Keluarga Mengungsi di Masjid dan Kantor Kelurahan

Megapolitan
39 RT di Jakarta Masih Terendam Banjir Sore Ini, Imbas Luapan Kali Ciliwung

39 RT di Jakarta Masih Terendam Banjir Sore Ini, Imbas Luapan Kali Ciliwung

Megapolitan
Ditemukan Kecurangan Pengisian Elpiji 3 Kg di Jabodetabek, Kerugiannya Rp 1,7 M

Ditemukan Kecurangan Pengisian Elpiji 3 Kg di Jabodetabek, Kerugiannya Rp 1,7 M

Megapolitan
Korban Penipuan 'Deka Reset' 45 Orang, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Korban Penipuan "Deka Reset" 45 Orang, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
3.772 Kendaraan di DKI Ditilang karena Lawan Arah, Pengamat : Terkesan Ada Pembiaran

3.772 Kendaraan di DKI Ditilang karena Lawan Arah, Pengamat : Terkesan Ada Pembiaran

Megapolitan
Polisi Tangkap Pelaku Kecelakaan Beruntun di Jalan Kartini Depok

Polisi Tangkap Pelaku Kecelakaan Beruntun di Jalan Kartini Depok

Megapolitan
Marketing Deka Reset Ditangkap, Pemilik Masih Buron dan Disebut Berpindah-pindah Tempat

Marketing Deka Reset Ditangkap, Pemilik Masih Buron dan Disebut Berpindah-pindah Tempat

Megapolitan
Enam RT di Rawajati Terendam Banjir, Warga Singgung Proyek Normalisasi

Enam RT di Rawajati Terendam Banjir, Warga Singgung Proyek Normalisasi

Megapolitan
Polisi Tangkap Satu Tersangka Penipuan Jual-Beli Mobil Bekas Taksi 'Deka Reset'

Polisi Tangkap Satu Tersangka Penipuan Jual-Beli Mobil Bekas Taksi "Deka Reset"

Megapolitan
Kecelakaan di Flyover Tambora Jakbar: Ojol Tewas Ditabrak Truk

Kecelakaan di Flyover Tambora Jakbar: Ojol Tewas Ditabrak Truk

Megapolitan
Banjir Rendam 6 RT di Rawajati Jaksel

Banjir Rendam 6 RT di Rawajati Jaksel

Megapolitan
Banjir di Kebon Pala Jatinegara, Warga: Ketinggian Langsung 2 Meter!

Banjir di Kebon Pala Jatinegara, Warga: Ketinggian Langsung 2 Meter!

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com