Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanah Abang Macet Terus, Masyarakat Salahkan Pemprov DKI Jakarta

Kompas.com - 09/06/2014, 19:02 WIB
Adysta Pravitra Restu

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Kemacetan di kawasan Tanah Abang membuat sejumlah pengendara mengeluhkan nasib mereka yang  melewati jalan itu. Para pengendara pun tak habis pikir akan kemacetan yang tak pernah bisa teratasi tersebut.

"Ini saya lewat setiap hari. Heran enggak pernah enggak macet. Masalahnya enggak tahu apa. Macet terus," kata Jaka seorang pengendara mobil boks, Senin (9/6/2014).

Jaka mengakui sudah 2 jam ia tak bisa lolos dari Jalan Raya Kebon Jati. Ia pun sudah tak habis pikir dengan macetnya area pusat grosir tersebut. Menurut Jaka, kian hari kemacetan di daerah tersebut kian menumpuk.

Jaka pun kecewa dengan sedikitnya petugas yang tak mengatur lalu lintas di pinggir jalan Pasar Tanah Abang Blok A. Ia pun menginginkan petugas dan pemerintah bisa mengubah kawasan Tanah Abang bebas dari macet.

Seorang pengendara mobil lainnya, Zainal, mengaku sejak pukul 15.00 WIB melewati jalan dari Pasar Tanah Abang Blok G menuju Blok A. Ia pun resah dengan kemacetan panjang tersebut. Pasalnya, ia harus menjemput tamu dari Tanah Abang ke Thamrin. Zainal mengatakan jarang melewati daerah Tanah Abang, karena keharusan menjemput tamu, ia pun harus terus laporan tidak berhasil melewati dari kawasan tersebut.

Zainal mengharapkan pemerintah mampu membuat program mengatasi kemacetan ini sekaligus merapikan kawasan pusat grosir berlokasi di Jakarta Pusat itu lebih tertata. Dengan demikian, lanjutnya, tidak banyak keluhan pengendara atau pun orang lain.

"Kalau sudah rapi kan lihat Tanah Abang ini jadi enak, bersih, tidak macet parah kayak sekarang,"  kata Zainal.

Keduanya pun menyatakan hal senada dengan menyalahkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Pemerintah Kota Jakarta Pusat serta para petugas lalu lintas di Tanah Abang karena dinilai tak mampu mengatasi kemacetan dan terlalu santai menanggapi kemacetan.

Mereka mengakui kurangnya petugas dishub juga menjadi kendala tidak bergeraknya lalu lintas di Tanah Abang. Mereka juga sempat menyatakan adanya petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) bukan membantu petugas dishub yang kewalahan menghadapi padatnya kendaraan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Megapolitan
Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Megapolitan
Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com